Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur akan mewajibkan para pendaki Gunung Rinjani untuk menginap dan melakukan cek kesehatan di Sembalun. Hal itu sebagai langkah preventif untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan pendakian di gunung tertinggi di Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.
“Kami ingin pendaki mendaki dalam keadaan prima, dalam keadaan sehat walafiat,” ujar Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin alias Iron, Selasa (8/7/2025).
Iron menjelaskan aturan pendakian tersebut akan dituangkan ke alam Surat Keputusan (SK) Bupati Lombok Timur. Sebelum mendaki, dia berujar, calon pendaki harus menginap dan istirahat satu malam di Sembalun untuk melakukan cek kesehatan.
“Menginap di mana saja silakan, yang jelas begitu sampai di Sembalun mereka (pendaki Rinjani) tidak boleh langsung naik ke Gunung Rinjani. Harus menginap atau istirahat satu malam di Sembalun,” imbuhnya.
Menurut Iron, rencana penerbitan SK tersebut sudah disosialisasikan kepada para pengusaha jasa wisata Gunung Rinjani di Sembalun. Termasuk berkoordinasi dengan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).
Selain itu, Iron juga akan memfasilitasi tim SAR Unit Lombok Timur untuk peningkatan kapasitas maupun peralatan rescue. Pemkab Lombok Timur, dia melanjutkan, akan memberikan pelatihan terkait prosedur penyelamatan kepada para porter di Rinjani.
“Kami juga telah meminta kepada TNGR untuk membuatkan proposal untuk menambahkan alat juga,” kata Iron.
Iron menuturkan dirinya akan mengumpulkan seluruh pemandu wisata di Sembalun untuk menyamakan persepsi terkait aturan pendakian. “Segera nanti kami kumpulkan supaya ada pemahaman dan juga supaya semuanya memiliki izin,” pungkasnya.
Seperti diketahui, sistem penyelamatan dan keselamatan pendaki di Gunung Rinjani mendapat sorotan publik dalam beberapa hari terakhir. Hal itu setelah insiden turis Brasil, Juliana Marins, yang terjatuh dan tewas saat mendaki puncak tertinggi di NTB itu.
