Pendaftar Minim, SDN 36 Ampenan Hanya Terima 2 Murid Baru Tahun Ini

Posted on

Sekolah Dasar Negeri (SDN) 36 Ampenan, Kecamatan Pagutan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), hanya menerima dua murid pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025/2026. Sedangkan pendaftaran jalur afirmasi, mutasi, hingga domisili ditutup pekan ini.

“Dari jalur afirmasi hanya ada satu siswa yang mendaftar. Untuk di jalur domisili minggu ini ada satu siswa yang mendaftar,” kata Panitia SPMB SDN 36 Ampenan Ni Nengah Astini saat di temui di ruangannya, Rabu (2/7/2025).

Nengah menjelaskan dari tahun ke tahun jumlah pendaftar murid baru di SDN 36 Ampenan minim. Hal itu terjadi sejak adanya konflik warga di Lingkungan Petemon dan Karang Genteng. Faktor lain adalah banyaknya jumlah SD negeri di satu kecamatan serta sebagian orang tua memilih mendaftar ke sekolah swasta.

“Kalau tahun lalu saja pendaftarnya hanya 4 siswa, tahun ini menurun lagi jadi 2 siswa saja,” jelasnya.

Jika ditotalkan, jumlah murid dari kelas satu hingga kelas enam hanya 33 murid. Dengan rincian kelas satu sebanyak 4 siswa, kelas dua (4), kelas tiga (4), kelas empat (1), kelas lima (14), dan kelas enam (6).

“Karena kelas enamnya sudah lulus, jadi tinggal 27 siswa. Kalau ditambah 2 siswa baru di SPMB ini, jadi total murid kita tahun ini 29 siswa. Yang paling banyak mendaftar di sini asalnya dari Petemon,” tuturnya.

Meskipun jumlah murid yang mendaftar sangat minim, Nengah memastikan proses belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa. Pihaknya juga tidak memaksakan untuk mencari siswa lagi meski telah melakukan sosialisasi ke masyarakat dan lingkungan.

“Tapi kami nggak bisa terlalu memaksa, kami syukuri saja jumlah siswa yang ada. Tugas kami hanya mengajar, membimbing, dan mendidik,” ujar Nengah.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram berencana melakukan merger untuk sekolah-sekolah yang sepi peminatnya. Namun, hingga saat ini, proses merger tersebut belum terlaksana.

“Sampai sekarang belum ada (merger). Soal merger, biarlah itu urusan pemerintah, kami sebagai guru hanya bisa mengajar, membimbing, dan mendidik anak-anak di sini. Mau dia jumlah muridnya hanya dua, tetap kami ajar,” tandas Nengah.

Sebagai informasi, penerimaan SPMB 2025 ditentukan melalui tiga jalur. Yakni jalur domisili 70 persen, afirmasi 15 persen, dan mutasi 5 persen.