Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Gerbang Emas NTB (GNE) ditargetkan rampung pada akhir bulan Desember 2025 mendatang. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov NTB itu harus melunasi utang pajak sebesar Rp 5,4 miliar sebagai syarat RUPS bisa digelar.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) NTB Lalu Moh. Faozal mengatakan kondisi PT GNE memang dalam kondisi sekarat. Untuk itu Pemda harus menyuntikkan dana Rp 8 miliar untuk menyelamatkan GNE dari utang pajak mencapai Rp 5,4 miliar.
“Jadi GNE itu sudah punya roadmap penyehatan di dalam. Jadi suntikan dana Rp 8 miliar, Rp 5,4 melunasi pajak ya kalau tidak salah. Setelah itu nanti kami dorong melakukan RUPS pergantian direksi,” kata Sekda, Senin sore (10/11/2025).
Faozal menargetkan RUPS pergantian jajaran direksi PT GNE ditargetkan rampung Desember 2025. Sebelum melakukan RUPS, Pemda NTB melakukan kajian fokus bisnis yang akan dikembangkan pada masa Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal dan Wakil Gubernur Indah Dhamayanti Putri.
“Nah tahun depan direksi baru sudah mulai bekerja,” katanya.
Menurut Faozal, fokus bisnis PT GNE untuk tahun 2026 sudah mulai dipetakan. Dari sekian bisnis yang dijalankan ada beberapa bisnis yang dipastikan tetap memberikan keuntungan bagi pemda dilanjutkan.
“Fokus bisnis itu yang mendatangkan keuntungan. Seperti bisnis batako dan beton serta ada usaha lain. Nah bisnis yang paling sehat yang akan dipilih dan bisnis mana yang dimungkinkan dilanjutkan,” ujarnya.
Fokus saat ini, Faozal berujar, Pemda NTB mulai merapikan neraca keuangan PT GNE yang menelan kerugian imbas bisnis yang tidak jalan sehingga melahirkan utang pajak hingga miliar rupiah itu.
“Sekarang kita tata. Direksi otomatis dirombak total. GNE ini seperti orang sakit. Yang pasti sekarang belum bisa RUPS karena belum menyelesaikan utang pajak. Yang pasti 2026 semua jajaran kepengurusan sudah baru,” tandas Faozal.






