Pemprov Bali Kendalikan Hama Tikus di 2 Subak Gianyar-Tabanan Seluas 50 Ha

Posted on

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui Unit Pelaksana Tugas Daerah (UPTD) Balai Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (BPTPHBUN) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan Pangan) melakukan pengendalian tikus di Gianyar dan Tabanan. Pengendalian dilakukan pada lahan seluas 50 hektare (Ha).

Lahan seluas 50 Ha itu terdiri atas 30 Ha di Subak Patas, Desa Kenderan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, dan 20 Ha di Subak Gangsang, Desa Marga Dajan Puri, Kecamatan Marga, Tabanan. Upaya pengendalian dilakukan bersama petani setempat.

“Program pengendalian hama tikus ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan,” kata Kepala UPTD BPTPHBUN Distan Pangan Bali, Ni Putu Winaningsih, dalam siaran pers kepada infoBali, Rabu (25/6/2025).

Wina menuturkan pengendalian hama itu merupakan bantuan dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Ditlin TP Kementan). Upaya pengendalian hama tikus di dua subak itu dilakukan dengan berbagai metode, mulai dari penyuluhan dan edukasi, sanitasi lingkungan, gropyokan hingga pengemposan.

Penyuluhan dan edukasi, jelas Wina, diberikan oleh Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POTP) Tabanan. Mereka memberikan penyuluhan kepada petani mengenai teknik pengendalian hama tikus yang efektif dan berkelanjutan.

Kemudian, sanitasi lingkungan dilakukan dengan membersihkan area persawahan dari sampah dan gulma, serta menutup lubang-lubang tikus. Tujuannya untuk mengurangi tempat persembunyian dan berkembang biak.

Sementara gropyokan merupakan kegiatan gotong royong membasmi hama tikus di sawah yang dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat. Terakhir, pengemposan adalah salah satu metode pengendalian hama tikus, terutama di sawah, dengan memasukkan asap belerang ke dalam lubang tikus.

Wina mengungkapkan keberhasilan gerakan pengendalian hama tikus ini tidak lepas dari partisipasi aktif seluruh petani dan dukungan dari berbagai pihak terkait. Menurutnya, pemerintah berencana untuk terus memantau perkembangan populasi tikus dan melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan keberlanjutan program tersebut.

Salah satu petani di Subak Gangsang, Tabanan, I Ketut Ngena, bersyukur atas adanya pengendalian hama tikus di lahannya. “Kalau bisa mohon dilanjutkan dengan memberikan bantuan umpan rodentisida,” ujarnya.

“Sebelumnya, hama tikus menjadi momok bagi petani, menyebabkan hasil panen menurun drastis. Namun, berkat kerja keras dan kerja sama semua pihak, kini kami bisa bernafas lega dan optimistis menyambut musim tanam berikutnya,” imbuh Ngena.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *