Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), berencana membeli empat mobil pengangkut sampah baru jenis pikap Traga. Kendaraan ini dipilih untuk memudahkan pengangkutan sampah di lokasi sempit.
“Kami akan anggarkan di APBD perubahan, dengan menganggarkan mobil traga yang sejenisnya. Jadi bukan dump truk,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Nizar Denny Cahyadi saat dikonfirmasi di Mataram, Kamis (18/9/2025).
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Nizar menjelaskan mobil ini akan dipergunakan para satgas DLH untuk menyisir sampah warga yang tinggal di area padat dan sempit. Anggaran empat pikap Traga itu Rp 1,2 miliar. Setiap unit diperkirakan menelan biaya Rp 300 juta.
“Traga ini nantinya akan menyisir jalanan kota. Totalnya sekitar Rp 1,2 miliar,” bebernya.
Saat ini, DLH Kota Mataram mempunyai 50 dump truk, 17 mobil, serta 15 kendaraan roda tiga untuk mengangkut sampah. Rata-rata armada truk sampah DLH Mataram mengangkut sekitar 220 ton sampah per hari.
Sebelumnya, Pemkot Mataram tengah meminimalisir volume sampah yang telah lama menumpuk di TPS Sandubaya, yakni sekitar ribuan ton sampah. Untuk mengurangi sampah, Pemkot Mataram membakar sampah menggunakan mesin insinerator, yang merupakan hibah dari Pemprov NTB.
“Alat ini sangat membantu, dan saya kami cek. Alat ini punya kapasitas (mengolah sampah) 10 ton dengan dua shift dalam sehari,” kata Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana, sebelumnya.
Mohan mengakui satu mesin belum cukup untuk mengatasi timbunan sampah harian. Karena itu, Pemkot Mataram berencana menambah satu unit insinerator dengan kapasitas sama.
“Belum terlalu signifikan sebenarnya kalau kita lihat dari volume sampah yang kita hasilkan setiap hari yang mencapai 200 ton. Tapi seenggaknya ini menjadi solusi untuk mengurangi sampah yang kita hasilkan setiap hari,” ujarnya.
Jika rencana itu terealisasi, akan ada tiga insinerator di TPS Sandubaya, yakni hibah dari Pemprov NTB, mesin bekas RSUD Moh Ruslan, serta satu unit yang akan dibeli tahun ini.
“Nanti akan ditempatkan di satu lokasi, di TPS ini. Jadi kita bisa (mengolah) 30 ton sampah dalam sehari, dengan masing-masing kapasitas 10 ton (per mesin). Kalau ditambah dengan alat (pengolahan sampah) di TPST Sandubaya kapasitas 50 ton, kita bisa (mengolah) 80 ton sampah setiap hari,” tuturnya.






