Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram resmi mengangkat 3.067 pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) paruh waktu di lingkup Pemkot Mataram, Kamis (18/12/2025). Mereka diminta tak tergoda berbagai tawaran kredit bank dengan menggadaikan surat keputusan (SK).
Diketahui, penyerahan SK kepada 3.067 PPPK paruh waktu ini menjadi yang pertama di NTB. “Sesuai dengan peraturan Menteri PANRB Nomor 16 Tahun 2025, PPPK paruh waktu ini merupakan pegawai ASN yang diangkat dengan kontrak kerja. Dan diberikan gaji sesuai dengan kemampuan anggaran instansi pemerintah,” kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Mataram, Taufik Priyono saat diwawancarai, Kamis (18/12/2025).
Menurut Yoyok, sapaan akrabnya, masa kontrak kerja PPPK paruh waktu lingkup Pemkot Mataram hanya satu tahun. Kontrak bisa diperpanjang setiap tahunnya jika memenuhi syarat.
“Kontrak kerja bisa diperpanjang jika memenuhi dua kriteria, yakni disiplin kerjanya dan memenuhi target kinerja,” ujarnya.
Di sisi lain, Yoyok mengimbau kepada seluruh PPPK paruh waktu yang diangkat hari ini untuk tidak tergiur menggadaikan SK yang diberikan Pemkot Mataram untuk mengajukan kredit bank.
“Kami bukan melarang, tapi mari kita coba untuk menahan diri untuk tidak tergoda dengan kredit, padahal gaji terbatas,” terangnya.
Sementara itu, Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana mengapresiasi pengangkatan 3.067 PPPK paruh waktu lingkup Pemkot Mataram. Menurut Mohan, status PPPK paruh waktu bisa menjadi tiket masuk PPPK penuh waktu, jika para pekerja tetap berdedikasi dalam bekerja.
“Saya ucapkan selamat kepada bapak ibu, karena sampai hari ini telah mengabdi di Kota Mataram dan berdedikasi dalam membantu tugas-tugas pemerintah,” kata Mohan, Kamis.
Furqon, salah seorang PPPK paruh waktu di Dinas Kominfo Kota Mataram mengaku senang dengan pengangkatan dirinya menjadi PPPK paruh waktu di Lingkup Kota Mataram.
“Senang sekali, karena diakui, intinya sekarang status (kita) jelas saja,” katanya kepada infoBali, Kamis.
“Kami berharap (gaji bisa) lebih tinggi. Kami yang di lapangan sangat butuh banyak operasional,” sambung pria 35 tahun tersebut.






