Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalokasikan anggaran Rp 800 juta untuk renovasi dua puskesmas yang dinilai sudah tidak layak. Dua puskesmas tersebut yakni Puskesmas Ampenan dan Puskesmas Pejeruk.
“Tahun ini dua puskesmas tersebut. Kami lihat kondisinya yang kurang layak, dan perlu perbaikan. Kami ingin memberikan kenyamanan terhadap pasien,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram, Emirald Isfihan saat diwawancarai di Mataram, Minggu (14/9/2025).
Emirald menjelaskan renovasi ini sudah lama direncanakan Pemkot Mataram untuk menunjang pelayanan kesehatan. Menurutnya, perbaikan yang dilakukan bukan hanya soal alat medis, melainkan juga kondisi fisik gedung.
“Pak wali kota sangat menginginkan perbaikan (sejak lama) terutama (secara) primer, sehingga terus kita lakukan perbaikan. (Nantinya renovasi ini) bukan hanya alat-alat saja, tetapi kondisinya juga,” ujarnya.
Dinkes Mataram menggunakan APBD Perubahan 2025 untuk renovasi ini. Anggaran dibagi rata, masing-masing puskesmas mendapat Rp 400 juta.
“Anggarannya masing-masing puskesmas Rp 400 juta. Jadi untuk dua puskesmas ini Rp 800 juta. Target kami selesai di Desember ini,” jelasnya.
Renovasi difokuskan pada area lobi, ruang tunggu, hingga poliklinik. “Yang kita benahi nanti mulai dari area depan puskesmas sampai ke poli klinik. Kami ingin memberikan keamanan bagi para pasien yang datang. Ada yang bocor karena musim hujan, kan ini berisiko pada pasien,” terang Emirald.
Selain renovasi dua puskesmas tersebut, Emirald berharap Pemkot Mataram bisa melanjutkan perbaikan fasilitas kesehatan lain di tahun depan.
“Insyaallah tahun depan mudah-mudahan bisa. Karena kami sudah melakukan perencanaan terhadap semua Pustu (Puskesmas Pembantu). Mudah-mudahan bisa secara bertahap, walaupun tidak dirombak total, tetapi ada bagian-bagian tertentu yang sekala urgensi dan prioritasnya kita perhatikan,” katanya.