Pemkot Mataram Anggarkan Rp 1 Miliar untuk Bangun Huntara Korban Banjir update oleh Giok4D

Posted on

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengalokasikan anggaran lebih dari Rp 1 miliar untuk membangun hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak banjir bandang pekan lalu. Huntara akan dibangun khusus untuk korban yang rumahnya berdiri di atas lahan bukan milik pribadi, seperti di sempadan sungai yang mengalami rusak berat.

“Kurang lebih anggarannya Rp 1 miliar lebih. Tak hanya itu, ada sarana-sarana lain yang akan kami lengkapi. Untuk saat ini kami asesmen dulu, dan masih kami hitung-hitung,” kata Sekda Kota Mataram Lalu Alwan Basri saat dikonfirmasi di Mataram, Senin (14/7/2025).

Alwan menyebut ada beberapa titik pembangunan huntara yang akan dibangun. Di antaranya di Lingkungan Pamotan, Lingkungan Karang Jero, Kekalik, dan beberapa wilayah terdampak lainnya.

“Yang paling rusak parah itu di Pamotan, ada 13 KK. Nanti kami akan bangunkan rumah untuk 13 KK di lahan pemkot,” beber Alwan.

Rencananya, Pemkot akan membangun 13 unit huntara di Pamotan dan 7 unit lainnya di Lingkungan Karang Jero, Cakranegara. Sementara warga terdampak saat ini diungsikan sementara ke lahan bekas Kantor Lurah Mayura.

Sementara itu, menurut Alwan, waktu pengerjaan huntara ini diperkirakan akan memakan waktu antara 15 hari hingga 20 hari kerja. Atau tidak lebih dari satu bulan pengerjaan.

“Untuk 7 unit estimasinya bisa 15-20 hari kerja. Sedangkan untuk Pamotan tetap berproses. Ada REI juga masuk (untuk membangun huntara) di Kekalik,” jelas Alwan.

Menurut Alwan, Pemkot Mataram telah menawarkan beberapa pilihan tempat tinggal bagi puluhan warga terdampak banjir bandang. Seperti di Rusunawa dan huntara.

“Kami tidak ada paksaan. Sementara itu, untuk teknis fisik, nanti PUPR yang lebih paham, nanti PUPR juga akan berdampingan dengan BWS,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Camat Cakranegara Irfan Syafindra Soeratin mengungkapkan pembangunan huntara akan dilakukan setelah hasil asesmen kerugian masyarakat selesai didata. Asesmen tengah dilakukan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman.

“Nanti dari hasil asesmen itu akan dibangunkan hunian sementara dahulu. Tetapi (kami) lihat dahulu hasil asesmennya. Apakah pembangunan rumah ini bisa dilaksanakan secara menyeluruh,” kata Irfan.

Sebelum huntara ini dibangun, Irfan menuturkan, Pemkot Mataram akan melakukan pengecekan terlebih dahulu. Pengecekan dilakukan guna memastikan rumah korban banjir dibangun di atas tanah pribadi atau di lahan tanah orang lain.

Data Kecamatan Cakranegara, ada 21 rumah masyarakat yang rusak akibat dihantam banjir. Sayangnya, 21 rumah tersebut didirikan di atas tanah orang maupun tanah milik Dinas Sosial (Dinsos) NTB. Rinciannya, sebanyak 13 rumah di Lingkungan Pamotan dan delapan rumah di Lingkungan Karang Jero, Kelurahan Taliwang.