Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar, Bali, menargetkan sebanyak 12 bus listrik yang beroperasi di kawasan Sanur pada 2025. Sebelumnya, sejak 1 Agustus 2025, sebanyak enam bus listrik telah diujicobakan secara gratis.
“Untuk saat ini enam unit shuttle listrik (yang beroperasi) dan Pak Wali Kota Denpasar sudah menugaskan kami menambah lagi enam unit. Sehingga, tahun 2025 ada 12 unit melayani kantong parkir Mertasari dan Segara Ayu,” ucap Kepala Dinas Perhubungan Denpasar, I Ketut Sriawan, saat dihubungi, Kamis (21/8/2025).
Bus listrik di Sanur, tutur Sriawan, saat ini beroperasi pukul 06.00-22.00 Wita dengan pemberangkatan terakhir pukul 21.00 Wita. Kapasitas bus listrik itu mampu mengangkut 10 hingga 12 penumpang.
Bus ini melayani perjalanan sekitar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Wisata Sanur, Pasar Sindu Sanur, Icon Mall, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Danau Poso hingga Parkir Pantai Mertasari. Bus akan diluncurkan secara resmi dalam momentum Pekan Iklim Bali pada 30 Agustus 2025.
“Sasaran (penumpang bus listrik) wisatawan, para pekerja di kawasan tersebut, dan konsumen lainnya karena dibarengi pembebasan parkir di badan jalan. Sehingga, masyarakat dan seluruhnya wajib parkir di kantong parkir yang telah ditentukan,” jelas Sriawan.
Berdasarkan informasi yang diterima Sriawan, banyak wisatawan yang memanfaatkan bus listrik ini. Bahkan, sambung dia, wisatawan menyambut gembira hadirnya akomodasi tersebut. Sebab, mereka dapat menikmati suasana kawasan Sanur dengan rasa aman dan nyaman.
“Bahkan, wisatawan menyarankan agar (hadirnya bus listrik) diikuti dengan pembebasan parkir dan peningkatan pedestrian secepatnya dan hal ini sudah dilakukan oleh Pemkot Denpasar yang saat ini sedang meningkatkan kualitas pedestrian,” kata Sriawan.
Disinggung perihal rencana penerapan tarif, Sriawan menyebut hal tersebut akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan serta akan didiskusikan dengan Baga Utsaha Padruwen Desa Adat (BUPDA) Desa Adat Intaran soal tarif hingga jam beroperasinya bus.
“Semua akan kami evaluasi bersama untuk peningkatan kualitas layanan dan kemanfaatannya untuk pelayanan publik transportasi sebagai penunjang sektor pariwisata,” ucap Sriawan.
Sriawan berharap hadirnya bus listrik ini dapat meningkatkan keselamatan melalui kelancaran lalu lintas di kawasan pariwisata serta mendukung kawasan Sanur yang akan ditetapkan sebagai kawasan rendah emisi.
“Dalam hal ini Dishub terus meningkatkan kualitas layanan bersama Desa Adat Intaran dan berharap semua pengusaha dan masyarakat di kawasan ini agar ikut aktif untuk membuat zona rendah emisi. Sehingga, dapat menjaga kualitas udara di kawasan pariwisata Sanur,” ungkap Sriawan.
Diberitakan sebelumnya, bus berkelir merah, putih, dan hitam ini memiliki desain cukup unik. Pada bagian kursi penumpang hanya ada atap tanpa dinding bus pada umumnya. Sehingga, penumpang akan tetap merasakan teriknya matahari saat menaikinya pada siang hari.
Sedangkan area sopir lebih tertutup layaknya mobil pada umumnya. Kehadiran armada ramah lingkungan ini disebut untuk mengatasi kemacetan kawasan wisata.
Bus listrik ini cukup diminati warga, termasuk para turis asing. Pantauan infoBali di Pantai Mertasari, banyak turis asing yang menaiki bus ini. Ada juga yang tengah menunggu giliran untuk dapat menaikinya.