Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar hingga kini belum menandatangani kerja sama terkait operasional kapal cepat rute Banyuwangi-Denpasar. Padahal, kapal cepat berkapasitas 300 penumpang itu dijadwalkan beroperasi pada Juni 2025.
“Sampai saat ini kami belum menandatangani kerja sama karena bagaimanapun itu kan berlabuhnya di Denpasar. Kami belum ada menandatangani juknis kerja sama. Kami akan tunggu,” kata Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara di Lapangan Puputan Badung, Minggu (1/6/2025).
Jaya Negara menjelaskan dirinya sempat bertemu dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur saat menghadiri Munas VII APEKSI di Surabaya, beberapa waktu lalu. Saat itu, dia mendapat informasi terkait kapal cepat rute Banyuwangi-Denpasar.
Politikus PDIP itu belum bisa berkomentar terlalu jauh meski kapal cepat tersebut direncanakan beroperasi mulai bulan ini. “Ini juga tidak ada pembicaraan langsung ke kami. Mohon maaf biar tidak salah komentar,” imbuhnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah mengungkap kapal cepat rute Banyuwangi-Denpasar akan beroperasi pada Juni 2025. Kapal ini yang bisa mengangkut 300 penumpang itu memiliki estimasi waktu pelayaran 2,5 jam.
Hal itu diungkapkan Khofifah saat meninjau persiapan operasional pelayaran kapal cepat di Banyuwangi pada 5 April lalu. Rencananya, operasional pelayaran kapal cepat tersebut akan bersandar di Pelabuhan Serangan, Denpasar.
“Menjelang operasional Juni 2025 mendatang, saya datang ke sini melihat kelengkapan apa yang diperlukan. Dan tadi khusus untuk ruang tunggu saya minta agar desain dengan nuansa Banyuwangi disiapkan dan dikuatkan di sini,” kata Khofifah di Banyuwangi, Sabtu (5/4/2025), dikutip dari infoJatim.
Khofifah berharap operasional pelayanan kapal cepat tersebut bisa menguatkan layanan publik di sektor transportasi dan akses. Adapun, kapal yang akan beroperasi memiliki panjang 70 meter dan lebar 5 meter.
“Sudah disiapkan satu kapal untuk menjajaki respons pasar. Kalau respons pasar bagus akan ditambah kapalnya,” ujar Khofifah.
