Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung tengah melakukan pelebaran jalan di Jalan Teuku Umar Barat yang berada di perbatasan Badung-Denpasar. Proyek ini ditargetkan selesai pada Oktober 2025.
Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa turun langsung meninjau pelaksanaan proyek perbaikan jalan bersama dengan jajaran Dinas PUPR Badung serta kontraktor. Ia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur ini tidak hanya fokus pada pelebaran jalan, tetapi juga memperhatikan estetika kota dan kenyamanan pejalan kaki di sepanjang Jalan Teuku Umar Barat yang menjadi wilayah Kabupaten Badung.
“Astungkara, ini akan bagus. Saya sudah arahkan tadi kepada Pak Kadis PUPR agar tetap memperhatikan beautifikasi (mempercantik kota),” ujar Adi saat kunjungannya, Selasa (29/4/2025).
Proyek ini mencakup pembangunan trotoar baru dilengkapi taman sebagai pemisah antara pedestrian dan jalur kendaraan. Pedestrian tersebut lebarnya minimal 2,5 meter.
“Terus ditambah nanti ada space taman, sebagai border antara pejalan kaki dengan pengguna jalan,” jelas Adi.
Pemkab Badung juga akan memindahkan kabel listrik ke bawah tanah untuk mendukung program beautifikasi kota. Langkah ini bertujuan meningkatkan estetika dan kenyamanan.
“Kabel-kabel di atas sini kami akan turunkan semua. Sehingga mudah-mudahan nanti akan membuat semakin nyaman pengguna jalan, baik wisatawan maupun kita semua,” kata Adi.
Adi berkomitmen untuk menjaga ketertiban di trotoar. Ia menegaskan pedagang kaki lima (PKL) tidak diizinkan berjualan di atas trotoar demi menjaga fungsi utama jalur tersebut.
“Mohon maaf kami bongkar. Kami tertibkan, kami harus rapikan. Tidak boleh ada orang jualan sembarangan. Sepanjang ini memang jalan kewenangan kami, kami akan tata sesuai dengan gambar kami,” tegas Adi.
Pemkab Badung juga menyiapkan rekayasa lalu lintas baru untuk kurangi kepadatan. Arus kendaraan dari Berawa akan dialihkan ke Jalan Umalas dan tembus Teuku Umar Barat, tanpa harus melewati Batu Belig yang selama ini kerap padat.
“Ke depan, kami akan buat rekayasa lalu lintas di simpang Petitenget dan simpang LP (Lapas Kerobokan). Sehingga mobilitas lebih lancar dan kawasan ini tidak lagi crowded,” jelasnya.
Adi menyampaikan pelebaran jalan dan penataan wajah kota ini adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan daya saing pariwisata Badung. Dengan proyek ini, ia berharap dapat menciptakan lingkungan jalan yang lebih tertib, nyaman, dan mendukung pembangunan berkelanjutan.