Pemerintah pusat tengah menyusun strategi besar dalam penanganan sampah nasional, termasuk di wilayah pesisir seperti Bali. Hal ini disampaikan Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, saat meninjau Posko Satgas Penanganan Sampah Laut di Pantai Kuta, Badung, Sabtu (12/4/2025). Dia menargetkan masalah sampah di Indonesia tuntas 100 persen pada 2029.
“Beberapa strategi sedang disusun dan kami harapkan akan semakin masif. Melalui Perdes Nomor 25 Tahun 2025 tentang RPJN, kami targetkan penyelesaian sampah minimal 50 persen di 2025 dan 100 persen di 2029,” kata Hanif.
Salah satu pendekatan utama adalah penguatan sistem pengelolaan sampah berbasis wilayah, dari hulu ke hilir. Pemerintah juga mulai melakukan penangkapan sampah di sungai-sungai yang menjadi jalur masuk sampah ke laut. Dari 12 sungai di Bali, dua di antaranya kini menjadi fokus nasional.
Langkah lainnya adalah evaluasi mendalam terhadap penyelesaian akhir sampah. Menurut Hanif, hal ini menjadi titik krusial yang belum sepenuhnya tertangani, termasuk penentuan lokasi akhir pembuangan atau pengolahan.
“Sampah ini akan berakhir di mana? Ini bagian penting yang belum kita selesaikan. Evaluasi harus segera kita lakukan,” tegasnya.
Di sisi lain, strategi juga mencakup pembinaan dan pengawasan ketat terhadap pelaku usaha pariwisata. Hanif menyebut hotel, restoran, dan kafe sebagai penyumbang utama timbulan sampah di Bali, dan akan dikenai langkah tegas jika melanggar aturan.
“Kami akan kawal ketaatan sektor horeka. Ini menurut saya sumber sampahnya paling krusial. Tidak bisa main-main, karena ini adalah wajah Bali,” ujar politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Menurut Hanif, Presiden Prabowo Subianto juga menaruh perhatian besar. Saat ini, pemerintah sedang mempercepat penyusunan regulasi pengganti sejumlah kebijakan strategis yang akan habis masa berlakunya di 2025, termasuk pengolahan sampah menjadi energi. Dirut Pindad, Hanif berujar, telah ditugaskan untuk membantu pengadaan sarana yang diperlukan.
“Instruksi Presiden jelas: di masa Kabinet Merah Putih, masalah sampah harus tuntas. Sebenarnya tidak hanya Bali, beberapa pulau yang pesisirnya terganggu juga relatif serius. Tapi, Bali harus menjadi barometer utama,” kata Hanif.