Pemerintah Minta Siswa SMK di Denpasar Hindari Junk Food

Posted on

Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenkopolkam) meminta siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Denpasar untuk menghindari konsumsi makanan cepat saji (junk food).

“Di era teknologi sekarang ini, sering kita dengar mager, malas gerak. Kemudian, suka makanan instan, maunya yang junk food saja. Tolong ini dihindari,” pinta Deputi V Bidang Koordinasi Komunikasi dan Informasi Kemenkopolkam, Marsekal Muda TNI D Eko Indarto, dalam kunjungannya ke SMKN 2 Denpasar, Rabu (13/8/2025).

Pantauan Kemenkopolkam, banyak siswa yang mengalami anemia dalam program cek kesehatan gratis. Tercatat ada sebanyak 14 persen di beberapa daerah. Hal itu disebabkan karena gaya hidup anak yang telah berubah, mulai dari pola makan dan kebiasaan bermain gawai berlebihan.

“Oleh karena itu, saya mengharapkan khususnya kepada anak-anak saya yang sekolah di SMKN 2 ini mari kita perbaiki pola hidup dan gaya hidup kita,” ajak Eko.

Eko menyampaikan bahwa sehat membutuhkan keberanian. Sebab, selama ini masyarakat enggan sekadar mengecek kesehatan ke dokter karena takut ketahuan penyakitnya. Dia meminta untuk mengindari pola pikir seperti itu.

“Karena di era sekarang yang dibutuhkan adalah keterbukaan, tahu lebih dini tentang kekurangan kita adalah bagian membangun komitmen untuk menuju masa depan yang baik,” tutur Eko.

Eko juga mengingatkan siswa-siswi untuk tidak menerima informasi di media sosial secara mentah-mentah, terutama mengenai pendidikan dan kesehatan. Selain itu, dia juga meminta agar tidak kecanduan gawai. Menurutnya, kecanduan gawai lebih berbahaya dibandingkan narkotika.

“Ada namanya narkolema, narkotika lewat mata, ini kita kebanyakan kecanduan gadget lebih berbahaya daripada kita mengonsumsi narkotika,” ungkap dia. “Tetapi bukan berarti narkotika boleh, enggak loh ya,” sambungnya.