Pemandu Wisata-Porter di Gunung Rinjani Didorong Punya Keterampilan Rescue

Posted on

Ketua Forum Wisata Lingkar Rinjani, Royal Sembahulun, mendorong pemandu wisata dan porter di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), memiliki keterampilan penyelamatan (rescue). Usulan itu lahir buntut banyaknya kecelakaan pendakian di Gunung Rinjani, termasuk turis Brasil, Juliana Marins (27).

“Kami harapkan nanti syarat untuk menjadi pemandu wisata harus memiliki sertifikasi rescue, kemudian sertifikat P3K paling dasar. Ketika terjadi kecelakaan, bisa langsung ditangani oleh porter maupun pemandu yang berlalu-lalang di sana, tentunya juga harus disiapkan juga peralatan rescue-nya,” kata Royal kepada awak media, Senin (30/6/2025).

Royal menilai, pemandu dan porter saat ini sudah cukup profesional dalam memberikan pelayanan kepada para wisatawan yang mendaki di Gunung Rinjani. Namun, pengetahuan mereka dalam penyelamatan masih sangat kurang.

“Kalau hanya sekadar menyajikan makanan dan pelayanan, para porter dan tour guide di Rinjani sudah sangat profesional. Tetapi, kalau dari segi kemampuan untuk penyelamatan masih sangat kurang karena selama ini mereka jarang diberikan pelatihan untuk itu,” terang Royal.

Menurut Royal, Forum Wisata Lingkar Rinjani telah membahas standard operating procedure (SOP) baru bersama para penyedia trekking organizer sebagai upaya meminimalisasi risiko kecelakaan di Gunung Rinjani. Standardisasi untuk pendampingan pendaki ditingkatkan.

“Kemarin kami sudah membicarakan, (pendampingan pemandu) satu berbanding empat. Kalau sudah lima orang tamunya, dibawa oleh dua orang guide untuk menemani atau bisa saja lima orang tamu itu ditemani satu pemandu, tetapi ditambah satu porter yang menemani tamu untuk summit,” terang Royal.

Royal menilai standardisasi keselamatan wisata trekking di Gunung Rinjani masih kurang dan berbanding terbalik dengan keinginan pemerintah untuk menjadikannya sebagai wisata pendakian kelas dunia.

“Kalau begini terus tamu-tamu yang datang itu tamu yang tidak bawa duit, sementara tamu yang kaya-kaya itu mereka akan berpikir dua kali untuk mengunjungi Gunung Rinjani karena kurangnya standar keselamatan,” tutur Royal.

Sebagai ketua forum, Royal berharap Gunung Rinjani ke depannya memiliki standar sangat layak sehingga dapat memenuhi kriteria sebagai pendakian kelas dunia dan mendatangkan wisatawan berkelas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *