Sejumlah orang asyik bermain air di kolam Lembah Arca. Ada yang mengapung dengan ban, berendam, mengobrol, hingga hanya duduk sambil mendengarkan musik di tepi kolam seukuran lapangan basket tersebut.
Objek wisata yang terletak di Desa Adat Tegenan, Karangasem, Bali, itu memiliki kolam yang bening. Dasar kolam berupa bebatuan membuat air nampak kehijauan.
Beragam pepohonan seperti kelapa tumbuh di sekitar kolam Lembah Arca. Sawah dengan padi yang menguning bersisian dengan objek wisata yang terletak di kaki Gunung Agung tersebut.
Ketua Pengelola Lembah Arca, I Made Agus Suciarta, menuturkan kolam di Lembah Arca mulanya hanya tempat mandi warga Desa Tegenan. Tempat itu juga bagian dari irigasi. “Dulu, di sekitar kolam itu rerumputan dan becek,” ungkapnya kepada infoBali beberapa waktu lalu.
Air di Lembah Arca berasal dari Gunung Agung. Pemandian tersebut dinamakan Lembah Arca karena di sekitar tempat tersebut ditemukan sejumlah arca. “Karena sudah dikenal seperti itu (tempat ditemukan arca), ya sudah dinamakan Lembah Arca,” tutur pria berusia 36 tahun tersebut.
Suciarta menerangkan bebatuan di kolam-kolam Lembah Arca alami. Ia menduga bebatuan itu terbawa air dari atas dan sampai di kolam. “Kami hanya bersihkan lumpurnya saja dan airnya dari dulu memang sebening kaca,” tuturnya.
Lembah Arca mulai ramai pada 2019. Para pelancong memviralkan objek wisata tersebut melalui media sosial.
infoBali pun berenang di Lembah Arca. Airnya dingin tapi tak membuat menggigil. Saat berenang, mata leluasa melihat bebatuan di dasar kolam.
Sejumlah titik di Lembah Arca sangat Instagramable (foto yang estetik untuk diunggah di Instagram). Misalkan sumber air kolam yang mengalir di antara bebatuan dengan dikeliling pepohonan. Ada juga tempat foto dengan latar kolam serta tulisan Lemba Arca berkelir kuning di punggung bukit.
Puas berenang, perut terasa lapar. Semangkok mi rebus dengan telur serta teh hangat tandas dalam sekejap.
Ada sejumlah warung yang berdiri di Lembah Arca. Harganya cukup terjangkau. Mi rebus dengan telur dijual Rp 10 ribu per porsi. Adapun, biaya parkir motor dan toilet sebesar Rp 2 ribu.
Harga tiket masuk Lembah Arca Rp 10 ribu per orang. Objek wisata itu juga tidak ramai oleh turis asing. Saat infoBali berkunjung, tak ada wisatawan asing yang pelesiran di pemandian tersebut.
Suciarta menuturkan turis asing jarang mengunjungi Lembah Arca. Hampir seluruh pengunjung objek wisata yang buka sejak pukul 07.30-18.00 Wita tersebut merupakan wisatawan domestik. “Seminggu pengunjungnya sekitar 1.500 orang, tapi jika hujan, wisatawan yang datang turun,” ungkap pria yang mengenakan kemeja dan udeng putih itu.
Salah satu pengunjung Lembah Arca adalah Mohammad Doni Ardiansyah. Warga Denpasar itu mengajak anak dan istrinya berenang di pemandian tersebut.
Menurut Doni, Lembah Arca menyuguhkan kolam berair jernih dengan lingkungan yang alami. Pemandian itu juga memiliki kolam dangkal yang cocok untuk anak-anak. “Nggak rugi jauh-jauh dari Denpasar untuk dapat pemandangan yang bagus dan air yang segar,” ungkap pria berusia 28 tahun itu. Waktu tempuh dari Denpasar ke Lembah Arca sekitar 90 menit dengan menggunakan motor.
Doni berharap pengelola Lembah Arca memperbanyak kamar mandi dan ruang ganti. Dia tak mempermasalahkan dikenai iuran sukarela jika menggunakan fasilitas tersebut. “Kalau bayar sukarela tidak apa-apa, asal jangan dipasangi tarif untuk kamar mandi,” imbuhnya.








