Pelayaran Kapal Wisata ke Pulau Komodo dan Padar Ditutup Sementara baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo menutup sementara pelayaran kapal wisata menuju Pulau Komodo dan Pulau Padar di kawasan Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Penutupan dilakukan menyusul cuaca buruk yang melanda perairan tersebut.

Larangan berlayar ini diberlakukan akibat gelombang tinggi di perairan Pulau Komodo dan Pulau Padar. Kondisi cuaca tersebut diperparah dengan insiden tenggelamnya satu kapal wisata di perairan Pulau Padar pada Jumat (26/12/2025) malam. Penutupan pelayaran berlaku mulai hari ini hingga cuaca dinyatakan kembali aman.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

“Setelah berkoordinasi dengan semua unsur dan BMKG maka tadi malam kita keluarkan notice to mariner (NTM) ya, menutup sementara pelayaran ke komodo dan ke Padar,” kata Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto, Sabtu (27/12/2025).

“Tujuannya yang pertama adalah untuk melakukan pencarian dan evakuasi (korban kapal tenggelam) dengan aman. Yang kedua adalah untuk menjaga keselamatan kapal-kapal tersebut, sampai nanti dinyatakan cuaca kembali aman,” lanjut dia.

Stephanus menjelaskan, berdasarkan pengamatan di lapangan ditemukan adanya gelombang swell atau gelombang tinggi yang muncul secara tiba-tiba. Kondisi inilah yang diduga menjadi penyebab tenggelamnya kapal pinisi Putri Sakinah di Selat Pulau Padar.

“Karena mengingat kejadian di lapangan dan pengamatan dari kapal-kapal, serta pengamatan dari pos pantau di Padar, maka pada saat-saat tertentu itu akan ada gelombang swell yang tinggi dengan periode singkat,” ujar Stephanus.

Ia mengatakan larangan berlayar tersebut telah disampaikan kepada para nahkoda melalui Notice to Mariner (NtM) yang disiarkan lewat radio hingga media sosial KSOP Labuan Bajo.

“Berlaku mulai hari ini, sudah kita sampaikan broadcast melalui radio, melalui Srop (stasiun radio pantai), melalui WA grup para pelaut dan broadcast, juga melalui media sosial Instagram KSOP Kelas III,” kata Stephanus.

“Untuk NtM yang baru dikeluarkan adalah menutup pelayaran ke Padar dan komodo,” imbuh dia.

Stephanus menegaskan KSOP akan memberikan sanksi kepada kapal yang tetap nekat berlayar ke perairan Pulau Komodo dan Pulau Padar selama NtM masih berlaku. “Akan ada sanksi,” tegas dia.

Diberitakan sebelumnya, kapal pinisi Putri Sakinah tenggelam diterjang gelombang di Selat Pulau Padar, Jumat (26/12/2025) sekitar pukul 20.30 Wita. Kapal tersebut tengah berlayar dari Pulau Komodo menuju Pulau Padar sebelum mengalami mati mesin dan akhirnya tenggelam akibat hantaman gelombang.

Sebanyak 11 orang berada di atas kapal wisata tersebut, terdiri dari enam wisatawan asal Spanyol, empat kru kapal, dan satu pemandu wisata.

Tujuh orang berhasil dievakuasi dengan selamat pada malam kejadian. Sementara itu, empat wisatawan lainnya masih dinyatakan hilang. Hingga sore ini, tim SAR gabungan masih melakukan upaya pencarian terhadap empat korban yang belum ditemukan.

Ia mengatakan larangan berlayar tersebut telah disampaikan kepada para nahkoda melalui Notice to Mariner (NtM) yang disiarkan lewat radio hingga media sosial KSOP Labuan Bajo.

“Berlaku mulai hari ini, sudah kita sampaikan broadcast melalui radio, melalui Srop (stasiun radio pantai), melalui WA grup para pelaut dan broadcast, juga melalui media sosial Instagram KSOP Kelas III,” kata Stephanus.

“Untuk NtM yang baru dikeluarkan adalah menutup pelayaran ke Padar dan komodo,” imbuh dia.

Stephanus menegaskan KSOP akan memberikan sanksi kepada kapal yang tetap nekat berlayar ke perairan Pulau Komodo dan Pulau Padar selama NtM masih berlaku. “Akan ada sanksi,” tegas dia.

Diberitakan sebelumnya, kapal pinisi Putri Sakinah tenggelam diterjang gelombang di Selat Pulau Padar, Jumat (26/12/2025) sekitar pukul 20.30 Wita. Kapal tersebut tengah berlayar dari Pulau Komodo menuju Pulau Padar sebelum mengalami mati mesin dan akhirnya tenggelam akibat hantaman gelombang.

Sebanyak 11 orang berada di atas kapal wisata tersebut, terdiri dari enam wisatawan asal Spanyol, empat kru kapal, dan satu pemandu wisata.

Tujuh orang berhasil dievakuasi dengan selamat pada malam kejadian. Sementara itu, empat wisatawan lainnya masih dinyatakan hilang. Hingga sore ini, tim SAR gabungan masih melakukan upaya pencarian terhadap empat korban yang belum ditemukan.