Pelabuhan Hansisi Jebol Akibat Gelombang Tinggi, Ribuan Warga Terancam Terisolasi

Posted on

Pelabuhan Hansisi di Pulau Semau, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), jebol akibat dihantam gelombang tinggi pada Rabu (30/4/2025) siang. Akibatnya, ribuan warga terancam terisolasi karena pelabuhan itu menjadi satu-satunya akses utama menuju Kota Kupang.

“Jadi kondisi terakhir sejak sore tadi jalan menuju ke tempat sandar kapal ferry, kondisi aspalnya sudah hancur dan kolong dermaga juga sudah jebol,” ujar Kepala Desa Letbaun, Kecamatan Semau, Charles Horison Bising, kepada infoBali, Rabu malam.

Charles menyebut, jika gelombang tinggi kembali terjadi malam ini, kondisi pelabuhan bisa rusak total. Kerusakan tersebut bisa berdampak serius karena kendaraan tak bisa melintas dan jalur transportasi terancam lumpuh.

“Sementara pelabuhan itu merupakan satu-satunya akses utama kapal ferry yang jadwalnya setiap hari,” ungkap Charles, yang merupakan mantan wartawan salah satu surat kabar di Kupang.

Pulau Semau memiliki dua kecamatan, 14 desa, dan sekitar 11.000 jiwa penduduk. Jika pelabuhan benar-benar roboh, aktivitas warga menuju Kota Kupang maupun ke ibu kota Kabupaten Kupang di Oelamasi akan terhenti. Warga kesulitan mengurus administrasi penting maupun mengangkut hasil pertanian dan perikanan ke pasar.

“Kalau tidak segera ditangani, maka aksesnya pasti terputus. Kami mau ke Kupang mau lewat mana lagi dan pastinya dapat menghambat ekonomi masyarakat di sini,” jelas Charles.

Ia menambahkan, masyarakat sangat bergantung pada Pelabuhan Hansisi untuk mengirim hasil bumi seperti tomat, semangka, bawang, kacang-kacangan, serta ikan mentah dan kering ke Kota Kupang.

Tak hanya kapal ferry, perahu motor milik warga yang biasa mengangkut penumpang dan kendaraan roda dua pun kini tidak bisa bersandar. “Sebenarnya kami ada dermaga pariwisata tetapi bahannya menggunakan kayu sehingga kapal ferry tidak bisa lego jangkar,” ujar Charles.

Dermaga pariwisata itu dibangun pada 2013, namun sempat direhabilitasi tiga hingga empat tahun kemudian karena rusak. Pada 2024, dermaga kembali direhabilitasi dengan anggaran miliaran rupiah.

“Tahun lalu kan direhab lagi seperti pagar, halaman, dan lantainya menggunakan anggaran 2024 yang mencapai miliaran. Kalau tidak salah pengerjaannya sampai Februari 2025 ini baru kelar. Artinya belum sampai beberapa bulan, malah rusak lagi,” beber Charles.

General Manager PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Kupang, Partogi Tamba, mengatakan Pelabuhan Hansisi merupakan aset milik Dinas Perhubungan Kabupaten Kupang. ASDP hanya bertugas sebagai operator kapal.

“Kiranya untuk kordinasi terkait kondisi pelabuhan dapat dikomunikasikan dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Kupang,” kata Partogi.

Ketika ditanya soal kemungkinan kapal masih bisa bersandar di tengah kerusakan, Partogi mengatakan masih menunggu keputusan lebih lanjut.

“Ini kami masih minta arahan dari kepala Pelabuhan Hansisi,” pungkas Partogi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *