Pegawai sekolah dasar (SD) bernama Emanuel Karsianto Sukadana nekat menganiaya seorang aparatur sipil negara (ASN) di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Sumba Barat Daya, Aloysius Lede Bora. Akibat penikaman itu, Aloysius mengalami luka parah pada sekujur tubuhnya.
Kasat Reskrim Polres Sumba Barat Daya, AKP I Ketut Ray Artika, mengungkapkan peristiwa penganiayaan itu terjadi di Kantor Dinas PPO Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), sekitar pukul 13.00 Wita, Senin (16/6/2025). Menurutnya, Emanuel yang merupakan operator Sekolah Dasar (SD) Katolik Ilhaloko kesal karena korban memproses pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Benar, terjadi dugaan tindak pidana penganiayaan dengan menggunakan pisau. Pelaku awalnya ajukan pencairan dana BOS, tetapi sering dikoreksi oleh korban,” ujar Artika kepada infoBali, Senin.
Ray menuturkan kasus penikaman itu berawal saat Emanuel mendatangi Disdikpora Sumba Barat Daya sekitar pukul 09.30 Wita. Saat Emanuel mengajukan laporan pencairan dana BOS, Aloysius mengoreksi laporan tersebut. Ia meminta Emanuel untuk melengkapi surat pernyataan telah menerima hibah (SPTMH).
Setelah itu, Emanuel kembali ke sekolah tempatnya bekerja di Desa Mangganipi, Kecamatan Kodi Utara, Sumba Barat Daya, untuk mengambil SPTMH tersebut. Saat hendak kembali ke Disdikpora, Emanuel singgah ke rumahnya untuk mengambil sebilah pisau dan menyelipkannya bagian pinggang.
Sementara itu, Aloysius sedang duduk bersama temannya, Manase Umbu Ratu (50), saat Emanuel tiba di kantor Disdikpora. Emanuel yang tersulut emosi langsung menikam perut Aloysius menggunakan pisau sebanyak dua kali.
“Tindakan yang terjadi itu dipicu emosi karena pada Maret 2025, ketika pelaku mengajukan laporan dana BOS kepada korban selaku Kasi Kurikulum Bidang SD, selalu mendapat koreksi,” tutur Ray.
Akibat penikaman itu, Aloysius kini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Reda Bolo, Sumba Barat Daya. Sedangkan, Emanuel telah ditangkap dan diamankan di Satreskrim Polres Sumba Barat Daya untuk proses hukum lebih lanjut.
“Korban sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit. Pelaku dan barang bukti sudah kami amankan untuk kepentingan penyelidikan,” pungkas Ray.