Desa Adat di Bali diharapkan segera mendeklarasikan penolakan organisasi masyarakat (ormas) dari luar, termasuk Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya. Harapan itu diungkapkan Manggala Pasikian Pecalang Majelis Desa Adat (MDA) Klungkung, Yudhi Pasek Kusuma.
“Harus segera ada deklarasi penolakan dari sekarang melalui media apa pun seperti di media sosial. Bila perlu dibuatkan spanduk atau baliho penolakan,” tegas Yudhi Pasek Kusuma saat dikonfirmasi, Selasa (6/5/2025).
Yudhi mengungkapkan baru Desa Adat Kesiman, Denpasar, yang sudah mendeklarasikan untuk menolak ormas luar dari luar Bali. Sementara di Klungkung sedang tahap konsolidasi agar deklarasi tersebut segera diumumkan.
Yudhi berharap desa adat di seluruh Bali bisa membentengi wewidangan adat masing-masing melalui hak otonom yang dimiliki. Tujuannya agar ormas luar tidak bisa masuk dan merecoki tatanan adat yang sudah ada.
“Akar budaya ada di desa adat. Jadi saya memohon kepada seluruh desa adat di Bali membentengi diri dari pengaruh ormas luar,” ajak Yudhi.
Sebagaimana diketahui, GRIB Jaya mendeklarasikan diri di Pulau Dewata belum lama ini. Masyarakat Bali pun ramai menolak keberadaannya ormas-ormas itu di media sosial (medsos).
Yudhi juga merespons deklarasi ormas itu dan videonya viral di medsos. Yudhi dalam video itu dengan tegas menyatakan Bali tidak butuh ormas dari luar karena sudah ada pecalang yang menjaga kedaulatan adat serta keamanan Bali.
Sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) Bali, I Nyoman Giri Prasta, menolak kehadiran ormas GRIB Jaya di Bali. Menurut dia, Bali memiliki pecalang untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
“Dari 1.400 lebih desa adat itu sudah memiliki pecalang dan desa adat, nah pecalang dan desa adat ini mempunyai peran menjaga estetika wilayah adat itu sendiri,” kata Giri di kantor Gubernur Bali, Senin (5/5/2025).
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, Giri berujar, juga telah memiliki aturan terkait pembentukan Bantuan Keamanan Desa Adat (Bankamda). Bankamda merupakan program kemitraan antara kepolisian dan masyarakat di Pulau Dewata untuk menjaga keamanan desa.
“Prinsipnya kalau dengan ormas luar di Bali ini mempunyai prinsip untuk menjaga keamanan dan kenyamanan saya kira tidak perlu karena sudah ada (Bankamda),” tutur mantan Bupati Badung dua periode itu.
Giri juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya masing-masing.
Ketua GRIB Bali, Yosep Nahak, enggan berkomentar terkait polemik keberadaan GRIB di Bali. “Untuk sementara waktu, kami belum ada tanggapan. Kami sabar, beberapa hari ke depan semua sudah tenang, kami kabarkan,” ujarnya singkat.