Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah meminta Perusahaan Umum Air Minum Daerah (Perumdam) Tirta Ardhia Rinjani (Tiara) untuk segera mengoperasikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Mandalika. SPAM tersebut sebelumnya dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri, mengatakan SPAM Mandalika harus segera beroperasi agar tidak menjadi beban bagi Perumdam Tiara. Sebab, abonemen atau biaya operasional listrik yang dihabiskan dari SPAM Mandalika bisa mencapai Rp 50 juta per bulan.
“Itu bisa merugikan PDAM (Perumdam) sendiri (jika tidak dioperasikan),” Pathul Bahri di Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (26/8/2025).
Pathul Bahri meminta Perumdam Tiara mengoperasikan SPAM Mandalika secara maksimal. Terlebih, Kementerian PU melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) NTB telah menyerahkan pengelolaan SPAM Mandalika kepada Pemkab Lombok Tengah.
“Mau beroperasi atau tidak, tetap menimbulkan biaya operasional Rp 50 juta untuk biaya listrik,” imbuh politikus Partai Gerindra itu.
Pemkab Lombok Tengah, Pathul berujar, kini perlu memasang pipa sambungan untuk mengalirkan air bersih ke rumah-rumah warga. Menurutnya, hal itu sudah masuk dalam perjanjian dengan pemerintah pusat setelah SPAM Mandalika diserahkan.
“Pemda akan segera pasang sambungan (pipa) ke rumah (warga). Maka, itu yang harus kami anggarkan pada tahun 2026,” pungkasnya.
