Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram menggelar pasar murah di enam titik menjelang HUT Kota Mataram pada 31 Agustus dan Maulid Nabi 5 September. Kegiatan ini sebagai langkah mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok.
“Kami adakan pasar murah selama enam hari, di masing-masing kecamatan. Hari pertama di Kecamatan Ampenan dan hari terakhir di Taman Harum, Monjok, Kecamatan Selaparang,” kata Kepala Bidang Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram, Sri Wahyunida saat diwawancarai infoBali di Mataram, Rabu (20/8/2025).
Enam titik pasar murah digelar di Mataram antara lain pada 19 Agustus 2025 di Kantor Lurah Pejeruk, Ampenan; 20 Agustus di area Kantor Lurah Kekalik Jaya, Sekarbela; 21 Agustus di RTH Abian Tubuh, Sandubaya. Kemudian pada 26 Agustus di Jalan Prismaya Getap Timur Oloh, Cakranegara; 27 Agustus di Kantor Lurah Pagesangan, Mataram; dan 28 Agustus di Taman Harum Monjok, Selaparang.
Adapun kebutuhan pokok (bapok) yang dijual di antaranya beras, telur, gula, minyak, cabai, bawang merah, bawang putih, tomat, dan masih banyak lagi. Harga beras medium Rp 12 ribu/kilogram (kg) dan beras premium Rp 14.900/kg.
“Beras SPHP juga masih diminati masyarakat. Kemarin Bulog bawa beras ke Pasar Murah di Pejeruk sampai 1 ton. Habis semua beras SPHP-nya,” beber Nida.
Selain 1 ton beras, warga Mataram juga memburu telur hingga minyak goreng. Harga telur di pasar murah berkisar Rp 45-49 ribu per tray, sedangkan di pasar tradisional sekitar Rp 60-62 ribu per tray.
Sementara itu, Nida menjelaskan untuk MinyaKita disediakan sekitar 10-15 dus. Harga cabai di pasar murah ini Rp 20 ribu/kg, sedangkan di pasar tradisional harganya Rp 23 ribu/kg.
“Begitu juga dengan harga bawang merah, di pasar tradisional harganya Rp 33 ribu/kg, di pasar murah Rp 30 ribu/kg, lebih murah, lumayan lah buat ibu-ibu rumah tangga,” tutur Nida.
Sementara itu, Jumhar, warga Kekalik Barat, mengatakan pasar murah kali ini cukup membantunya mendapatkan kebutuhan dapur dengan harga lebih murah dibandingkan di pasar tradisional.
“Lumayan murah, tadi saya beli tomat Rp 3.000 setengah kilo, cabai rawit Rp 6 ribu seperempat, dan minyak dua liter hanya Rp 31 ribu. Semoga jelang Maulid Nabi, pasar murah bisa rutin diadakan,” katanya saat diwawancarai infoBali di lokasi Pasar Murah, Rabu.
Hal senada juga diungkapkan Nur, warga Kekalik. Ia memborong sejumlah bapok di pasar murah Kekalik Jaya kali ini.
“Mumpung murah, saya beli bawang merah 2 kg. Dapat harga Rp 30 ribu sekilo, kalau di pasar tradisional bisa sampai Rp 40 ribuan sekilo,” terangnya.
Dari pantauan infoBali di lokasi pasar murah, harga beras setra ramos premium Rp 72 ribu, beras SPHP Rp 58 ribu, gula pasir Rp 17.500/kg, MinyaKita Rp 15.500, tomat Rp 5.000/kg, cabai rawit Rp 24 ribu/kg, cabai hijau Rp 10 ribu/kg, cabai merah Rp 12 ribu/kg.