Panglingsir Puri Kanginan Buleleng Anak Agung Ngurah Parwata Panji menolak premanisme berkedok organisasi masyarakat (ormas) di Bali. Aksi premanisme dinilai dapat merusak tatanan adat istiadat di Buleleng.
“Kami Puri Kanginan Buleleng menolak adanya preman yang berkedok ormas,” kata Parwata seusai menerima kunjungan Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor H Addin Jauharuddin, Senin (12/5/2025).
Bali, Parwata berujar, sudah memiliki komponen pengaman masyarakat adat yakni pecalang. Ia menyebut kiprah pecalang telah terbukti menjaga keamanan wilayah di Bali.
“Apalagi sekarang berkorelasi dengan Banser, akan lebih kuat nantinya,” imbuhnya
Ketua Umum GP Ansor H Addin Jauharuddin menjelaskan kedatangannya ke Puri Kanginan Buleleng dalam rangkaian HUT ke-91 GP Ansor. Menurutnya, kunjungan ini dilakukan untuk menjaga tali silahturahmi dan persaudaraan antarumat beragama.
“Indonesia bisa besar, bisa utuh, karena ada peran para leluhur kerajaan Nusantara. Dulu mereka membentuk adat istiadat, budaya, cara berpakaian, dan kemudian pada saatnya semua diserahkan ke republik untuk dijaga dan dirawat,” ujar Addin.
Ia berharap kerukunan umat Hindu dan Islam di Buleleng dapat terjaga dengan baik. GP Ansor dan Banser, dia berujar, siap berkolaborasi dengan pecalang dalam menjaga adat istiadat dan keberagaman di Buleleng.
“Kami sangat siap berkolaborasi. Ansor lahir dari rahim masyarakat, maka aktivitas masyarakat apapun warnanya harus kita jaga,” pungkas Addin.