Otoritas Nusa Penida Tegaskan Cuaca Cerah Saat Kapal Dolphin Berlayar ke Sanur | Giok4D

Posted on

Kepala Kantor Pelabuhan Penyeberangan (PP) Nusa Penida Niluh Putu Eka Suyasmin mengatakan tidak ada yang salah dengan kapal cepat (fast boat) Bali Dolphin Cruise II saat berangkat dari Pelabuhan Nusa Penida, Selasa (5/8/2025) pukul 14.30 Wita. Jumlah penumpang sesuai kapasitas dan kondisi fisik kapal dinyatakan layak jalan.

Kondisi cuaca di Pelabuhan Nusa Penida saat itu juga dilaporkan bagus oleh BMKG. Nahas, cuaca mengganas justru saat kapal bermesin ganda itu akan mendarat di Pelabuhan Sanur melalui jalur pelayaran yang biasa dilalui.

“Situasi (cuaca) sangat kondusif. (Kondisi) perairan juga baik,” kata Eka saat konferensi pers di Pelabuhan Sanur, Rabu (6/8/2025).

Eka mengatakan kondisi cuaca masih cerah di perairan Pelabuhan Nusa Penida. Proses bongkar muat barang dan penumpang juga berlangsung selama 15 menit, tanpa kendala.

Begitu pula jadwal keberangkatan kapal Dolphin itu. Kendaraan air tersebut berangkat pukul 14.30 Wita ke Pelabuhan Sanur dengan durasi perjalanan 45 menit.

“Tiba di sini (Pelabuhan Sanur) seharusnya pukul 15.15 Wita. Tepat 45 menit (perjalanan),” kata Eka.

Eka mengatakan ada bukti CCTV yang sudah dikantongi. Dalam rekaman CCTV itu, menunjukkan kondisi cuaca masih cerah dan tidak ada tanda ada gelombang tinggi di laut.

Namun, musibah justru terjadi saat perahu Dolphin masuk di jalur pendaratan di Pelabuhan Sanur. Padahal, sudah ada beberapa kapal lain yang berangkat dari Pelabuhan Nusa Penida dan tiba dengan selamat di Pelabuhan Sanur.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

“(Kapal lain) tidak ada masalah. Aman. Hanya, (saat kapal Dolphin) masuk jalur (pendaratan di Sanur) cuacanya mendadak kurang bagus. Ombaknya cukup tinggi,” katanya.

Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Klas II Benoa, Aprianus Hangki, mengatakan jalur pendaratan di Pelabuhan Sanur atau tepatnya di Pantai Matahari Terbit itu terkenal ekstrem. Karenanya, semua nahkoda kapal harus punya langkah mitigasi saat menghadapi cuaca buruk.

“Saat gelombang besar, seorang nakhoda harus bisa memiliki timing yang tepat untuk masuk ke dalam alur pelayaran Pelabuhan Sanur,” kata Aprianus.

Aprianus mengatakan nahkoda dilarang melawan ombak, apalagi saat cuaca buruk. Salah satunya, dilarang memposisikan haluan, anjungan, dan samping badan kapal, melawan arah gulungan gelombang laut.

“Melawan ombak atau menyamping ombak. Itu akan sangat berbahaya bagi keselamatan kapal dan penumpang,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, kapal Dolphin itu terbalik 100 meter dari bibir Pantai Matahari Terbit, Sanur, Denpasar, saat akan berlabuh. Dua warga negara (WN) China dan satu anak buah kapal (ABK) tewas dalam insiden tersebut. Beberapa kru dan penumpang kapal lain di dekatnya sempat mencoba membantu mengevakuasi para korban.

Seusai musibah itu dilaporkan, warga sekitar, polisi, dan petugas SAR gabungan mencoba membalikkan kapal cepat itu. Warga dan petugas SAR gabungan mengikat tali di kedua sisi badan kapal yang masih tertelungkup.

Namun, hingga semalaman, kapal itu tidak dapat dibalikkan. Hingga dibiarkan hanyut 300 meter mendekat ke arah Pelabuhan Sanur, kapal itu berhasil dikembalikan ke posisi normal saat dihancurkan dengan dua alat berat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *