Operasi Zebra Agung 2025 dimulai hari ini hingga 14 hari mendatang. Operasi polisi lalu lintas itu akan memprioritaskan pengaturan dan keamanan lalu lintas jelang perayaan hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026 di Bali.
“Yang diantisipasi tentunya adalah keamanan dan kelancaran lalu lintas di Bali. Terutama jelang Nataru,” kata Kapolda Bali, Irjen Daniel Adityajaya, seusai Apel Operasi Zebra 2025, Senin (17/11/2025).
Daniel mengatakan upaya penertiban dan pengamanan di jalanan Bali itu berdasarkan prediksi kedatangan wisatawan domestik dan mancanegara yang diprediksi meningkat saat Nataru. Peningkatan jumlah wisatawan akan berimbas pada peningkatan volume kendaraan di jalanan Bali.
Dengan peningkatan volume kendaraan, diprediksi angka kecelakaan dan kriminalitas di jalanan juga akan meningkat. Untuk itu, perlu ada pengamanan ekstra oleh 283 personil yang dikerahkan dalam Operasi Zebra Agung tersebut.
“Jumlah masyarakat diprediksi akan banyak, maka jumlah kendaraan pun akan banyak. Sehingga harus diantisipasi agar keamanan, ketertiban, dan keselamatan berlalu lintas dapat dipastikan lancar,” kata Daniel.
Dia menegaskan Operasi Zebra tidak hanya soal upaya penertiban dan pengamanan lalu lintas di jalanan. Upaya antisipasi bahaya bencana alam juga dilakukan. Ini mengingat Bali masih musim hujan hingga akhir Februari 2026, berdasarkan prediksi BMKG.
“Fungsi-fungsi pendukung lain juga mengikuti, termasuk adanya bencana alam,” katanya.
Dirlantas Polda Bali, Kombes Turmudi, mengatakan upaya antisipasi bencana alam di Bali selama musim hujan sudah dikoordinasikan dengan instansi lain seperti BMKG dan BPBD Bali. Pemberdayaan masyarakat juga dilakukan dalam upaya antisipasi kecelakaan akibat bencana alam.
“Mengantisipasi cuaca ini kami tidak dapat kerja sendiri. Harus dengan BPBD, SAR, dan masyarakat lainnya yang peduli dengan antisipasi bencana,” kata Turmudi.
