Omzet Pedagang Turun Akibat Jalan Denpasar-Gilimanuk di Tabanan Jebol

Posted on

Jalan Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Bali, jebol pada Senin (7/7/2025). Akibatnya, arus lalu lintas di sekitar lokasi dialihkan.

Pengalihan arus lalu lintas ini ternyata berdampak terhadap penurunan omzet sejumlah pedagang. Penjualan mereka menurun lantaran tak ada pengendara yang melintas seperti sebelum jalan itu jebol.

Penurunan omzet ini diakui oleh Andre, salah satu pedagang kelontong di sebelah timur jalan jebol. Pria yang tinggal di Banjar Bajera Saraswati ini berjualan perlengkapan rumah tangga, sembako, sarana persembahyangan, makanan dan minuman ringan.

“Yang terlihat menurun itu di penjualan makanan dan minuman. Biasanya pengendara dari arah Gilimanuk berhenti untuk beristirahat di sini,” ujar Andre kepada infoBali, Selasa (8/7/2025).

Dagangan Andre kini hanya laku dibeli oleh pelanggan sekitar, terutama alat persembahyangan, seperti dupa dan sebagainya. Tak ada pengendara yang membeli minuman sebagaimana biasanya.

Pria yang berjualan di lokasi sejak 2020 itu berharap jalan Denpasar-Gilimanuk bisa dilalui dalam waktu dekat. Sehingga, ekonomi warga bisa kembali naik.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.3 Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Bali, Pramono Tri Yulianto, mengatakan proses perbaikan jalan memakan estimasi waktu sebulan ke depan.

Menurut Pramono, pengerjakan perbaikan jalan jebol tersebut dilakukan 24 jam agar bisa cepat dilalui. Mengingat, jalan tersebut merupakan jalur nasional untuk mengirim logistik dari Pulau Jawa ke Bali dan sebaliknya.