Odegaard Ungkapkan Rasa Sakit Arsenal yang Teramat Dalam

Posted on

Awalnya, semua terasa indah bagi Arsenal. Namun, seiring waktu, impian gelar juara Liga Inggris dan Liga Champions 2024/2025 sirna. Meninggalkan rasa sakit yang mendalam.

Setelah gelar liga resmi milik Liverpool, kini langkah Arsenal di Liga Champions terhenti di semifinal. The Gunners kalah melawan Paris Saint-Germain dalam dua pertemuan dengan skor 0-1 dan 1-2.

Martin Odegaard merasa Arsenal mampu tampil baik di sekitar area kotak penalti PSG dalam dua pertemuan dan menciptakan peluang emas. Namun, Gianluigi Donnarumma dapat tampil sip menjaga gawang PSG.

“Ini menyakitkan, kami ingin melakukan hal besar, pencapaian besar di liga dan Liga Champions. Kekecewaan banget, tetapi kami harus tetap kuat dan bersama. Ambil pelajaran, terima rasa sakit ini, dan gunakan itu untuk kembali lebih kuat,” kata Odegaard kepada TNT Sports, dikutip dari infoSport, Rabu (7/5/2025).

“Kami harus belajar dari ini. Kami telah melakukan banyak hal baik, tetapi itu belum cukup. Di depan gawang, pertandingan menentukan dan di situlah kami harus lebih tajam. kami harus memanfaatkan rasa sakit ini dengan cara yang baik,” sambung sang kapten.

Sejak awal ajang Liga Champions 2024/2025, Arsenal sebetulnya memang tidak dijagokan juara bahkan sampai ke final. Eskalasi harapan pun muncul seiring waktu.

Arsenal bahkan secara meyakinkan mendepak Real Madrid di perempatfinal dengan agregat 5-1. Situasi Arsenal padahal krisis striker dengan cederanya Gabriel Jesus dan Kai Havertz.

Laju Arsenal di Liga Champions sebetulnya meningkat dalam dua musim terakhir ini setelah lama absen. Arsenal pada musim 2023/2024 di perempatfinal dan kini sampai di semifinal.

Dalam laga di Paris, Arsenal yang sejatinya memulai dengan baik dan mengancam pada prosesnya kebobolan dua gol lebih dulu. Gol Fabian Ruiz dan Achraf Hakimi pada menit ke-27 dan 72 menghadirkan jalan yang lebih terjal.

Gol Bukayo Saka pada menit ke-76 hanya mampu menjadi hiburan kecil dan bukan momentum. Arsenal pun tak mampu menghindari kegagalan mengakhiri musim tanpa trofi dan berlanjutnya puasa gelar besar sejak 2020.

“Terkadang harus merasakan beberapa kekalahan sebelum menang dan mengatasi kemunduran untuk tumbuh sebagai pemain dan tim. Kami melalui itu pada saat ini dalam hal liga dan Liga Champions, yang kami ikuti dua musim beruntun,” kata Declan Rice kepada TNT Sports, dikutip BBC.

“Kami tumbuh sebagai sebuah tim, tapi perlu terus berusaha dan percaya. Kami sangat kecewa tapi ini tidak benar-benar mendefinisikan siapa kami. Kami akan lebih kuat dengan para pemain yang kembali setelah absen untuk waktu lama,” tandasnya.

Artikel ini sudah tayang di infoSport, baca selengkapnya