Negosiasi Damai Rusia-Ukraina di Turki tanpa Kehadiran Putin dan Trump

Posted on

Rusia dan Ukraina menggelar negosiasi damai di Istanbul, Turki, Kamis (15/5/2025). Namun pertemuan ini tanpa kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Dikutip dari infoNews, pertemuan ini menjadi yang pertama dalam tiga tahun terakhir sejak konflik bersenjata antara kedua negara dimulai. Kremlin telah mengonfirmasi bahwa Putin tidak menghadiri perundingan tersebut. Absennya Putin juga diikuti oleh ketidakhadiran Trump. Meski demikian, pihak Rusia tetap mengirimkan delegasi perunding untuk mewakili Moskow.

Sebelumnya pada Minggu (11/5/2025), Putin mengusulkan perundingan langsung dengan Ukraina tanpa syarat. Usulan itu dimaksudkan sebagai tawaran balasan setelah Ukraina dan sekutu-sekutunya di Eropa menyampaikan ultimatum soal gencatan senjata sepenuhnya dan tanpa syarat selama 30 hari.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan kesiapannya untuk hadir dalam perundingan di Turki. Sementara itu, Donald Trump menyatakan kemungkinan dirinya akan terbang ke Turki dengan syarat Putin turut hadir secara langsung dalam proses perundingan.

Trump Tak Akan Hadir

Delegasi Rusia dalam perundingan damai di Istanbul dihadiri oleh Penasihat Kepresidenan Vladimir Medinsky dan Wakil Menteri Pertahanan Alexander Fomin. Keduanya mewakili Moskow dalam pembicaraan yang bertujuan mengakhiri konflik berkepanjangan dengan Ukraina.

Setelah Kremlin mengumumkan daftar delegasinya, seorang pejabat Amerika Serikat yang enggan disebut namanya menyatakan bahwa Donald Trump tidak akan menghadiri perundingan tersebut.

Ketidakhadiran Putin dan Trump dipandang sebagai sinyal mengecilnya harapan akan tercapainya terobosan besar dalam konflik yang telah berlangsung sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

Zelensky sebelumnya menantang Putin untuk hadir langsung dalam perundingan tersebut, menyatakan bahwa “jika dia tidak takut,” maka ia seharusnya datang. Pernyataan itu juga dinilai sebagai pesan tak langsung kepada Trump, untuk menunjukkan siapa yang lebih berkomitmen terhadap perdamaian.

Menurut seorang pejabat Ukraina, yang enggan disebut namanya, Zelensky sedang dalam perjalanan ke Turki. Zelensky sebelumnya telah mengonfirmasi kehadirannya di Ankara untuk bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Trump menginginkan Ukraina dan Rusia untuk menandatangani gencatan senjata selama 30 hari untuk menghentikan perang darat terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. Zelensky mendukung gencatan senjata 30 hari, tapi Putin mengatakan dirinya ingin memulai perundingan di mana rincian gencatan senjata itu dibahas.

Artikel ini telah tayang di infoNews. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *