Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Nusa Tenggara Timur (NTT) menargetkan empat kursi DPR RI pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2029. Selain itu, mereka juga menargetkan peningkatan signifikan perolehan kursi DPRD kabupaten/kota seluruh NTT.
Hal itu mengemuka saat Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) NasDem NTT di Golo Mori Convention Center (GMCC), kawasan The Golo Mori, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Kamis (8/5/2025). Kegiatan itu turut dihadiri Ketua DPP NasDem Surya Paloh dan jajaran pengurus DPP NasDem.
“DPW Partai Nasdem menargetkan kerja-kerja politik sekaligus merumuskan kebijakan dan strategi dalam rangka memenangkan Pemilu 2029. Di antaranya harus menangkan empat anggota DPR RI dari Provinsi NTT,” kata Ketua DPW Nasdem NTT Edistasius Endi dalam sambutannya, Kamis.
Edi Endi mengatakan DPW NasDem NTT juga menargetkan perolehan 13 kursi DPRD Provinsi NTT. Kemudian, ada sebanyak 130 kursi DPRD di 22 kabupaten/kota se-NTT yang ditargetkan pada Pemilu 2029.
Untuk diketahui, NasDem NTT meloloskan dua kadernya ke DPR RI pada Pemilu 2024. Keduanya adalah pasangan suami istri, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Julie Sutrisno Laiskodat. NasDem juga meloloskan delapan wakilnya di DPRD NTT.
Edi Endi mengajak pengurus dan kader NasDem NTT untuk memenangkan Pemilu 2029. “Segenap jajaran pengurus para kader yang ada di NTT mari kita rapatkan barisan untuk mewujudkan restorasi sebagaimana yang dicita-citakan oleh Partai NasDem,” pungkas bupati Manggarai Barat dua periode itu.
Ketum NasDem Surya Paloh menilai target yang ditetapkan DPW NasDem NTT sudah masuk akal. “Itu hal yang logic sekali, saya amat berbangga sekali punya ketua DPW seperti apa yang dimiliki NTT ini,” kata Surya Paloh seusai Rakerwil NasDem NTT.
Dalam kesempatan itu, Edi Endi juga menyampaikan berbagai permasalahan yang dihadapi NTT di hadapan Surya Paloh dan ratusan pengurus NasDem se-NTT. Mulai dari angka kemiskinan ekstrem hingga kasus stunting yang tinggi.
“Potret provinsi NTT saat ini angka kemiskinan ekstrem sangat tinggi, prevelensi stunting sangat tinggi bahkan mencapai angka 37 persen, pertumbuhan ekonomi yang melambat yaitu di angka 3 persen, indeks pembangunan manusia 69 persen poin,” ungkap Edi Endi.
Edi Endi juga menyoroti persoalan infrastruktur yang tidak memadai di NTT. Tak hanya infrastruktur jalan tapi juga fasilitas kesehatan hingga pendidikan.
“Di samping itu kita juga punya problem infrastruktur pembangunan jalan, jembatan yang tidak memadai, infrastruktur termasuk sarana dan prasarana sektor pertanian, pendidikan, kesehatan yang belum memadai,” beber Edi Endi.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Menurut dia, berbagai permasalahan itu menjadi tantangan yang harus dicarikan jalan keluarnya. Ia berharap kader NasDem bisa ambil bagian untuk menyelesaikan berragam persoalan tersebut.