Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana, memastikan kegiatan seremonial yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram ditunda sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Langkan itu diambil pemerintah sebagai imbas sejumlah demonstrasi di Tanah Air.
Mohan menegaskan Pemkot Mataram mematuhi instruksi Tito. Bahkan, sebelum instruksi itu turun, Pemkot Mataram sudah melaksanakan penundaan kegiatan seremonial di Hari Ulang Tahun (HUT) Mataram.
“Banyak hal yang kami skip dan kami sederhanakan dengan upacara saja. (Kegiatan seremonial dan event–event) kami hold dahulu sampai keadaan cukup normal dan izin-izin pengadaan pelaksanaan keluar,” kata Mohan, Rabu (3/9/2025).
Menurut Mohan, kegiatan-kegiatan seperti event festival memang kerap dimanfaatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk berjualan. Banyak masyarakat yang terlibat sehingga ekonomi bergerak. Namun, di tengah situasi saat ini, Pemkot Mataram menahan kegiatan seperti itu sesuai arahan Mendagri.
“Peristiwa kemarin harus jadi perenungan kita semua, (ambil) pelajaran dari peristiwa kemarin, khususnya kami pejabat publik atau siapa pun yang diamanahkan untuk bisa punya empati terhadap masyarakat terhadap situasi (saat ini). Karena itu juga hal-hal yang tidak perlu dilakukan,” beber Mohan.
Seperti diketahui, Tito meminta agar pejabat daerah menunda acara seremonial kedinasan ataupun pesta yang terkesan pemborosan. Sebab, ia menyebut situasi saat ini masih dalam kondisi sensitif. Tito juga meminta pejabat daerah untuk menunda perjalanan dinas luar negeri hingga tidak mengumbar gaya hidup mewah.
“Kami juga sudah menyampaikan untuk menunda semua keberangkatan ke luar negeri. Di Kemendagri ini juga, kami lihat juga, kalau ada permintaan untuk izin keberangkatan ke luar negeri, mohon maaf, kami sekarang tunda dahulu sampai situasinya nanti kondusif,” ujar Tito, Selasa (2/9/2025).