Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram menerima hibah mesin pembakar sampah atau insinerator dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB). Mesin ini diharapkan dapat mengurangi beban pengolahan sampah di Kota Mataram yang mencapai 230 ton per hari.
“Kita ucapkan terima kasih kepada Pemprov yang sudah memberikan hibah alat insinerator ini. Alat ini sangat membantu, dan sudah saya cek. Alat ini punya kapasitas (mengolah sampah) 10 ton dengan dua shift dalam sehari,” kata Wali Kota Mataram Mohan Roliskana saat dijumpai di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Sandubaya, Bertais, Mataram, Rabu (3/9/2025).
Mohan mengakui satu mesin belum cukup untuk mengatasi timbunan sampah harian. Karena itu, Pemkot Mataram berencana menambah satu unit insinerator dengan kapasitas sama.
“Belum terlalu signifikan sebenarnya kalau kita lihat dari volume sampah yang kita hasilkan setiap hari yang mencapai 200 ton. Tapi seenggaknya ini menjadi solusi untuk mengurangi sampah yang kita hasilkan setiap hari,” ujarnya.
Jika rencana itu terealisasi, akan ada tiga insinerator di TPS Sandubaya, yakni hibah dari Pemprov NTB, mesin bekas RSUD Moh Ruslan, serta satu unit yang akan dibeli tahun ini.
“Nanti akan ditempatkan di satu lokasi, di TPS ini. Jadi kita bisa (mengolah) 30 ton sampah dalam sehari, dengan masing-masing kapasitas 10 ton (per mesin). Kalau ditambah dengan alat (pengolahan sampah) di TPST Sandubaya kapasitas 50 ton, kita bisa (mengolah) 80 ton sampah setiap hari,” kata Mohan.
Dengan tambahan mesin, kata Mohan, ketergantungan Mataram pada TPA Kebon Kongok, Lombok Barat, bisa berkurang.
“Jadi ketergantungan kita dengan TPA Kebon Kongok bisa lebih ringan. Karena kita tidak bisa mengandalkan sepenuhnya pada sistem angkut buang, (apalagi) lahan di Kongok juga terbatas,” jelasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Nizar Denny Cahyadi menyebut insinerator dapat menghancurkan berbagai jenis sampah, mulai dari kaca, logam, hingga beling, tanpa perlu dipilah.
“Semua sampah (bisa dihancurkan). Logam, hingga beling bisa masuk ke mesin. Tanpa perlu dipilah lagi, bisa masuk semua,” kata Nizar.
Dari 5 ton sampah yang dibakar, sisa abu tidak sampai setengah karung. “Abu-nya nanti bisa kita gunakan untuk membuat fresh batako. (Abu sampah ini kita manfaatkan) agar limbahnya tidak terbuang,” ujarnya.
Nizar menambahkan, penggunaan insinerator juga bisa menghemat anggaran. Satu unit insinerator mampu mengurangi pengeluaran sekitar Rp 150 juta per tahun.
“Kalau hitung-hitungannya, kita konversikan ke BBM (yang digunakan truk DLH), kita bisa hemat pengeluaran Rp 79 juta per tahun (itu dari BBM kendaraan saja),” jelasnya.
Efisiensi juga datang dari biaya perawatan, ban, hingga oli kendaraan. “Kita bisa efisiensi Rp 100 juta sampai Rp 150 juta lah. Lumayanlah bisa mengurangi beban pembiayaan kita,” tambahnya.
Jika tiga insinerator beroperasi, Pemkot bisa berhemat hingga setengah miliar rupiah dalam setahun.
“Kalau satu alat saja kita bisa hemat segitu, apalagi kita tambah dengan yang lain, (pasti) kan terasa signifikan pengurangannya (bahkan bisa hemat sampai setengah miliar setahun),” ujar Nizar.
Mesin bekas RSUD Moh Ruslan rencananya akan segera dipindahkan ke TPS Sandubaya. “Insinerator bekas RSUD Moh Ruslan akan segera masuk, sekarang kita sedang menunggu teknisinya dari Jawa (datang), untuk memindahkan,” jelasnya.
Mohan menuturkan, Pemkot Mataram berencana menempatkan insinerator di tiap kecamatan.
“Idenya di setiap kecamatan ada (jadi ada 6 insinerator di Mataram). Kalau misal ada insinerator dengan kapasitas 100 ton saja, dampaknya bisa besar sekali,” katanya.
Namun, Pemkot masih menimbang apakah akan menambah insinerator kapasitas 10 ton per unit atau sekaligus membeli mesin berkapasitas 100 ton.
“Sekarang kita pertimbangkan, apakah di setiap kecamatan kita sediakan insinerator atau sekalian saja (1 insinerator dengan kapasitas) 100 ton. Jadi nanti ada pengolahan sampah skala besar di wilayah timur, TPST Sandubaya, dan wilayah barat Kebon Talo,” pungkas Mohan.
Bisa Hancurkan Logam dan Beling
Hemat Hingga Rp 150 Juta
Rencana ke Depan
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.