Kabupaten Karangasem, Bali, menjadi surga kecil bagi pencinta ketenangan. Berina Rice Terrace, sebuah tempat sederhana di pinggir jalan raya Desa Tista, Kecamatan Abang, menjadi pilihan ideal untuk melepas penat sambil menikmati secangkir kopi atau teh.
Sesuai namanya, Berina Rice Terrace menyuguhkan pemandangan hamparan sawah yang bertingkat dan membentang hijau sejauh mata memandang. Tempat ini bukan sekadar tempat singgah, melainkan ruang untuk melepas penat dari hiruk pikuk kota.
Menu yang ditawarkan pun sederhana tapi menggugah, seperti pisang goreng, kelapa muda, dan yang lainnya. Harganya pun ramah di kantong. Seperti es teh/teh panas Rp 15 ribu, es teh jahe merah/panas Rp 20 ribu, kopi organik Rp 25 ribu, pisang goreng Rp 20 ribu, kelapa muda Rp 25 ribu.
Di balik kehadiran tempat ini, ada cerita tentang kepedulian dan cinta terhadap alam. I Ketut Giang, pemilik Berina Rice Terrace, bercerita bahwa ide awal muncul dari kegelisahannya melihat lahan yang mulai terbengkalai dan ditumbuhi belukar sejak 2018.
Ketimbang membiarkan alam merana, Giang memilih untuk merawatnya dan membangun tempat ngopi sederhana di pinggir jalan.
“Karena tempat tersebut merupakan jalur hijau, jadi bangunan yang saya dirikan cukup sederhana dan terbuka yang tentu tidak permanen agar tidak merusak alam itu sendiri,” kata Giang ditemui infoBali, Sabtu (31/5/2025).
Awalnya, hanya segelintir pengunjung yang datang. Wisatawan asing yang kebetulan melintas menjadi pelanggan pertamanya. Mereka singgah hanya sekadar memesan teh atau kopi.
Namun keindahan yang mereka saksikan meninggalkan kesan mendalam. Foto-foto yang mereka unggah ke media sosial perlahan memperkenalkan Berina Rice Terrace ke khalayak lebih luas.
Kini, Berina Rice Terrace mulai dikenal. Kebanyakan pengunjung datang menggunakan sepeda motor karena keterbatasan lahan parkir. Hanya dua mobil yang bisa tertampung di area yang tersedia.
“Karena mungkin banyak wisatawan yang mengunggah di media sosial terkait tempat ini, jadi semakin banyak yang tahu dan masyarakat lokal akhirnya ada juga yang datang,” ujar Giang.
Meski pengunjung tak selalu ramai, hampir setiap hari ada saja yang mampir. Mereka datang mencari ketenangan, suasana alami, dan kesederhanaan yang kini mulai langka ditemukan.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
“Untuk omzet mungkin belum terlalu banyak tapi lumayan untuk biaya operasional. Dalam sehari paling hanya dapat Rp 300-400 ribu saja karena harga menunya di sini cukup murah,” ucap Giang.
Salah seorang pengunjung, Ni Ketut Novi, cukup terkesan dengan pemandangan yang di dapat dari Berina Rice Terrace. Karena mengingatkannya dengan masa kecilnya dulu yang dekat dengan sawah dan pegunungan.
“Tempatnya bagus dan sejuk, menunya juga enak dan murah. Jadi wajib untuk dikunjungi jika datang ke Karangasem,” ujar Novi.