Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengingatkan para produsen air minum dalam kemasan (AMDK) yang belum mendukung larangan produksi kemasan plastik di bawah satu liter agar segera mengikuti kebijakan tersebut. Ia menegaskan akan turun tangan langsung jika ada yang tetap membandel.
“Tadi ada salah satu produsen yang belum mendukung upaya gubernur menuju Bali bersih. Saya ingatkan hari ini secepatnya mengikuti arahan dari gubernur atau menghadap Menteri Lingkungan Hidup,” kata Hanif dalam sambutannya di acara Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Pantai Kuta, Badung, Kamis (5/6/2025).
Hanif juga meminta seluruh kepala daerah di Indonesia segera menyerukan dan menetapkan peraturan daerah mengenai pelarangan plastik sekali pakai. Ia menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur pengelolaan sampah dari tingkat rumah tangga.
“Bangun bank sampah, fasilitas sampah, fasilitas daur ulang segala fasilitas yang mengolah sampah-sampah kita mulai dari rumah tangga,” tuturnya.
Hanif menyoroti fakta bahwa selama ini Indonesia masih mengimpor sekitar 60 persen biji plastik dari luar negeri. Ia pun meminta produsen global ikut bertanggung jawab atas peredaran plastik di tanah air.
“Tentu produsen global juga harus bertanggung jawab terkait dengan beredarnya plastik di tanah air,” tutur politikus PAN itu.
Menurut Hanif, Indonesia harus tampil sebagai pemimpin yang membawa solusi atas pencemaran lingkungan, bukan sebagai korban.
“Di hulu kami semua melarang impor plastik dan mendorong plastik sekali pakai melalui penguatan peraturan-peraturan daerah, peraturan-peraturan desa dan desa adat,” tandas Hanif.
Sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster menyebut satu produsen air minum dalam kemasan (AMDK) belum menyetujui larangan produksi kemasan plastik di bawah satu liter. Produsen itu adalah Danone yang memproduksi Aqua.
Hal itu dilaporkan Koster kepada Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq saat memberikan sambutan dalam Aksi Bersih Sampah Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Pantai Kuta, Badung, Kamis (5/6/2025). Ia mengaku telah mengumpulkan 18 produsen AMDK di Bali untuk menyosialisasikan kebijakan tersebut.
“Kecuali satu, Pak. Izin saya harus menyebut yang satu ini yang belum adalah Danone yang memproduksi minuman air Aqua,” kata Koster.
Koster menyebut akan kembali mengundang Danone. Sementara itu, produsen lainnya sudah menyatakan setuju untuk menghentikan produksi kemasan plastik di bawah satu liter.
“Yang lain semuanya sudah setuju,” sambungnya.