Menyeruput secangkir kopi tak melulu harus di dalam ruangan. Di Gianyar, Bali, ada sebuah kedai kopi yang menyuguhkan pemandangan hamparan rumput dan laut biru sebagai pelengkap segarnya kafein. Namanya Hamparan Coffee.
Dibuka sejak 2022 oleh Gede Kertayasa, Hamparan Coffee menawarkan pengalaman ngopi yang tak biasa. Berlokasi di Banjar Patolan, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, kedai ini ramai dikunjungi untuk piknik, bakar-bakaran, hingga sesi foto.
“Orang biasanya ke sini untuk piknik, bakar-bakaran hingga photoshoot. Nanti ke sini beli minumnya. Viralnya pas COVID-19 itu,” kata Gede saat ditemui infoBali, Sabtu (31/5/2025).
Kecintaan Gede terhadap kopi sudah tumbuh sejak duduk di bangku SMP. Ia kemudian akrab nongkrong di kedai kopi ternama, Seniman Coffee, yang menjadi tempatnya belajar meracik kopi. Setelah lulus dari jurusan manajemen bisnis, Gede memberanikan diri membuka bisnis kopi sendiri.
“Tidak seperti Denpasar, Gianyar belum besar penggemar kopinya. Makanya, saya kasi harga mulai dari Rp 13.000 aja. Kopinya juga Gayo, blend arabika-robusta. Cari yang body-nya tebal sesuai selera kopi orang Bali,” ucapnya.
Dengan konsep kontainer terbuka, harga terjangkau, serta pemandangan alami, Hamparan Coffee mampu menjual rata-rata 100 cup kopi per hari. Selain minuman, tersedia pula kudapan buatan rumah seperti kentang goreng, risol, dan roti bakar.
Gede menyebut pengunjung Hamparan Coffee didominasi anak muda lokal dan wisatawan asing yang tinggal di vila sekitar. Waktu kunjungan terpadat biasanya terjadi pada sore hari. Salah satu menu favorit adalah “Savanna”, yakni kopi karamel dengan tambahan keju.
infoBali sempat mencoba dua menu andalan, yaitu ice cappuccino dan ice hazelnut latte. Ice cappuccino terasa cocok bagi pecinta kopi pekat. Taburan bubuk kopi di atasnya memberikan sensasi pahit yang kuat. Sementara itu, ice hazelnut latte lebih ringan dan manis, cocok bagi pemula yang menikmati kopi sebagai teman bersantai.
Gede juga memperkenalkan minuman eksklusif bernama Coconut Matcha, yang belum tercantum di menu. Minuman ini terbuat dari bubuk teh hijau dan air kelapa, menciptakan rasa unik menyerupai matcha latte dengan sentuhan gurih dan creamy.
“Mungkin ke depannya mau ekspansi. Baik menu maupun cabang usaha. Tapi, idealisnya saya mau yang ada view. Karena nama sudah hamparan, masa pemandangannya pemukiman,” tutup Gede.
Meski tak berada di pinggir jalan utama, Hamparan Coffee mudah diakses dari Jalan Prof. Dr. Ida Bagus Mantra. Perjalanan dari Denpasar ke lokasi memakan waktu sekitar 23 menit. Tempat parkir tersedia gratis dan terdapat toilet umum di sisi utara kedai.
Namun, jumlah kursi di kedai berkerangka besi ini terbatas. Gede menyarankan pengunjung duduk di area rumput pinggir Pantai Segara Willis. Disarankan membawa tikar sendiri karena duduk langsung di atas rumput bisa membuat pakaian menguning.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.