Mengenal Suanggi, Makhluk Gaib dalam Kepercayaan Warga NTT - Giok4D

Posted on

Beberapa daerah di Indonesia memiliki kepercayaan tersendiri akan makhluk tak kasat mata. Seperti contohnya, masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mempercayai keberadaan Suanggi.

Suanggi telah menjadi kisah yang beredar di masyarakat setempat sejak dahulu hingga saat ini. Istilah ini dikaitkan dengan praktik ilmu hitam dimana seseorang yang memiliki ilmu ini dipercaya memiliki kekuatan gaib.

Penasaran mengenai sosok Suanggi di NTT ini? Berikut penjelasan lengkap yang dikutip dari e-journal berjudul “Suanggi dalam Pandangan Masyarakat Lamaholot dan Pengaruhnya Terhadap Penghayatan Iman Katolik” dan sumber lainnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), suanggi merupakan hantu jahat atau dukun yang bekerja dengan pertolongan makhluk halus. Istilah ini berkaitan erat dengan praktik ilmu hitam yang digunakan seseorang untuk menyakiti orang lain.

Suanggi ini berwujud manusia atau semacam manusia yang memiliki kekuatan jahat atau gaib. Mereka menggunakan kekuatan ini untuk merugikan orang lain, seperti membuat orang jatuh sakit atau mengirim roh jahat untuk merasuki orang lain.

Masyarakat di NTT percaya bahwa suanggi yang telah membunuh 99 orang akan menemui ajalnya pada korban yang ke-100. Suanggi seringkali menari di tempat-tempat angker, seperti di dekat kuburan, pinggir pantai, atau di bawah pepohonan besar.

Menurut kepercayaan masyarakat Lamaholot di NTT, asal usul suanggi dapat bersumber dari tiga faktor yakni personifikasi ‘si jahat’, keturunan, dan pergaulan. Keberadaan suanggi dapat dipengaruhi oleh roh jahat yang menghasut manusia untuk hidup bertentangan dengan ajaran Tuhan.

Masyarakat meyakini bahwa ilmu yang dimiliki oleh suanggi ini diperoleh dari roh jahat yang disebut sebagai nitun medhon. Suku ini juga mempercayai bahwa kekuatan ini diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Orang yang bergaul secara intens dengan suanggi juga dipercayai memiliki potensi untuk menjadi suanggi dengan memperoleh ilmu dari pergaulan tersebut. Kekuatan ini juga dapat diperoleh melalui meditasi di tempat-tempat keramat dimana roh jahat tersebut berada.

Berdasarkan kepercayaan masyarakat, suanggi memiliki ciri-ciri fisik yang dapat diamati seperti penampilan yang kotor dengan pakaian compang-camping, mata merah dan akan menundukkan kepala ketika orang menatapnya, serta memiliki kemampuan terbang di malam hari.

Suanggi juga diyakini memiliki kondisi ekonomi yang lemah sehingga kerap mengganggu orang dengan perekonomian yang cukup baik darinya. Dalam pergaulan sehari-hari, suanggi jarang berkomunikasi dengan orang di sekitarnya dan biasanya dikucilkan dari masyarakat.

Biasanya, suanggi akan mengincar ibu hamil dan anak-anak. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk menjadikan orang dewasa sebagai sasarannya. Mereka biasanya menargetkan orang yang tidak mereka sukai atau sebagai upaya balas dendam.

Suanggi dapat membuat sasarannya jatuh sakit, kecelakaan, kehilangan harta benda, bahkan meninggal dunia. Mereka membuat sasarannya jatuh sakit dengan mengirim sihir lewat angin, membaca mantra jahat, atau menaruh racun.

Mereka juga dapat mengambil jiwa orang dan menyembunyikannya. Jiwa tersebut biasanya disembunyikan di tempat-tempat keramat dan apabila tidak segera ditemukan makan akan membuat orang tersebut meninggal dunia dan suanggi akan memakan tubuhnya.

Suanggi juga dapat melakukan praktik santet yang dikenal dengan istilah ‘doti-doti’. Korban yang terkena santet akan mengalami kerusakan tubuh yang fatal. Suanggi juga dapat berubah wujud menjadi binatang, seperti babi, kera, atau kucing untuk melakukan aksinya.

Kisah mengenai suanggi tersebar di berbagai wilayah NTT. Pulau Alor merupakan salah satu daerah yang dikenal dengan suanggi yang mematikan.

Selain itu, Atambua juga diyakini sebagai tempat hamba-hamba suanggi, dimana para raja membuang suanggi yang mengganggu masyarakat. Nama Atambua sendiri berasal dari kata ‘Ata’ yang berarti hamba dan ‘Bua’ yang berarti suanggi.

Salah satu pulau di Flores, Adonara, juga terkenal dengan suanggi yang pernah ditangkap masyarakat. Sementara di Pulau Rote, orang-orang yang sakit secara tiba-tiba dan meninggal tanpa alasan sering ditemukan.

Pulau Semau juga diyakini sebagai pulau angker di NTT. Pulau ini dipercaya menjadi tempat tinggal mereka yang memiliki ilmu hitam.

Pengertian Suanggi: Praktik Ilmu Hitam di NTT

Asal Usul Keberadaan Suanggi

Ciri-ciri Fisik Suanggi

Target dan Cara Kerja Suanggi

Daerah-daerah di NTT yang Terkenal dengan Suanggi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *