Asap putih mengepul dari cerobong asap di atas Kapel Sistina, Vatikan. Asap putih itu menandakan 133 kardinal di dalam telah memilih Paus baru, pemimpin umat Katolik di seluruh dunia.
Nama Paus Leo XIV kemudian diumumkan kepada seluruh umat yang menantikan di Lapangan Basilika Santo Petrus. Paus Leo XIV kemudian tampil di salah satu balkon Basilika Santo Petrus untuk menyapa dan memberi berkat kepada dunia.
Paus Leo XIV menggantikan Paus Fransiskus, yang wafat pada usia 88 tahun, pada hari kedua pemungutan suara. Para kardinal sebelumnya kembali memberikan suara baru pada hari kedua konklaf untuk menentukan Paus pemimpin tertinggi Gereja Katolik.
Dilansir dari infoNews, pemimpin umat Katolik sedunia yang memilih nama Paus Leo XIV itu adalah Kardinal Robert Francis Prevost. Paus Leo XIV merupakan paus pertama asal Amerika Serikat (AS).
Paus Leo XIV lahir pada 14 September 1955 di Chicago, Illinois, dari pasangan Louis Marius Prevost, keturunan Prancis serta Italia, dan Mildred Martínez, keturunan Spanyol. Paus Leo XIV menghabiskan waktu bertahun-tahun sebagai misionaris di Peru sebelum terpilih sebagai kepala Augustinian selama dua periode berturut-turut.
Paus Leo XIV memiliki dua saudara laki-laki, Louis Martín dan John Joseph. Saat ini dia berusia 69 tahun.
Paus Leo XIV menghabiskan masa kecil dan remajanya bersama keluarganya dan belajar pertama kali di Seminari Menengah Para Bapa Augustinian. Pendidikannya kemudian berlanjut di Universitas Villanova, Pennsylvania. Paus Leo XIV memperoleh Gelar Matematika dan juga belajar Filsafat pada 1977.
Pada 1 September tahun yang sama, Paus Leo XIV masuk novisiat Ordo Santo Agustinus (O.S.A.) di Saint Louis, di Provinsi Our Lady of Good Counsel Chicago. Ia mengucapkan kaul pertamanya pada 2 September 1978. Paus Leo XIV mengucapkan kaul kekalnya pada 29 Agustus 1981.
Paus Leo XIV menerima pendidikan teologinya di Persatuan Teologi Katolik di Chicago. Saat berusia 27 tahun, ia dikirim oleh atasannya ke Roma untuk belajar Hukum Kanon di Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas (Angelicum).
Pada 19 Juni 1982, Paus Leo XIV ditahbiskan sebagai imam di Kolese Agustinian Santa Monica oleh Monsignor Jean Jadot, yang saat itu menjabat sebagai Pro-Presiden Dewan Kepausan untuk Non-Kristen, yang sekarang menjadi Dikasteri untuk dialog antaragama.
Paus Leo XIV memperoleh gelar sarjana mudanya pada 1984. Di tahun berikutnya, dia mempersiapkan tesis doktoralnya dan dikirim ke misi Agustinian di Chulucanas, Piura, Peru selama setahun. Pada 1987, ia mempertahankan tesis doktoralnya tentang “Peran Prior Lokal dalam Ordo Santo Agustinus” dan diangkat sebagai direktur panggilan dan direktur misi Provinsi Agustinian “Mother of Good Counsel” di Olympia Fields, Illinois (AS).
Paus Leo XIV menyapa umat seluruh dunia dalam pidato perdananya melalui balkon Basilika Santo Petrus. Paus Leo XIV langsung menyerukan perdamaian.
“Salam untuk Roma dan dunia. Semoga damai menyertai anda,” kata Paus Leo XIV.
Paus Leo XIV menyampaikan ucapan terima kasih. Dia memberi salam pertama kepada seluruh umat.
“Saudara-saudari terkasih, ini adalah salam pertama dari Kristus yang bangkit, sang gembala yang baik yang menyerahkan nyawa-Nya bagi kawanan domba Allah. Saya juga ingin agar salam damai ini masuk ke dalam hati anda, menjangkau keluarga-keluarga anda dan semua orang, di mana pun mereka berada, dan semua bangsa, dan seluruh bumi. Semoga damai menyertai Anda,” ujar Paus Leo XIV.
Paus Leo XIV meminta izin untuk melanjutkan berkat Paus Fransiskus. Dia juga menyempatkan diri menyampaikan terima kasih untuk Paus Fransiskus.
“Ini adalah damai dari Kristus yang bangkit, damai yang melucuti senjata, merendahkan hati, dan memelihara. Itu datang dari Tuhan. Tuhan yang mengasihi kita semua, tanpa batasan atau syarat apa pun. Marilah kita dengarkan suara Paus Fransiskus yang lemah, tetapi selalu berani, yang memberkati Roma-Paus yang memberkati Roma dan dunia pada pagi hari Paskah,” ucap Paus Leo XIV.
“Izinkan saya untuk melanjutkan berkat yang sama itu. Tuhan mengasihi kita, kita semua, kejahatan tidak akan menang. Kita semua berada di tangan Tuhan. Tanpa rasa takut, bersatu, bergandengan tangan dengan Tuhan dan di antara kita sendiri, kita akan maju. Kita adalah murid-murid Kristus, Kristus berjalan di depan kita, dan dunia membutuhkan terang-Nya. Umat manusia membutuhkan-Nya sebagai jembatan untuk mencapai Tuhan dan kasih-Nya. Anda membantu kami membangun jembatan melalui dialog dan perjumpaan sehingga kita semua dapat menjadi satu umat yang selalu dalam damai. Terima kasih Paus Fransiskus,” sambung Paus Leo XIV.
Paus Leo XIV kemudian mengucapkan terima kasih kepada para Kardinal karena telah memilihnya sebagai paus. Dia mengajak umat untuk setia kepada Yesus Kristus.
“Terima kasih kepada saudara-saudara Kardinal saya yang telah memilih saya untuk menjadi penerus Petrus dan untuk berjalan bersama anda sebagai Gereja yang bersatu, mencari bersama-sama perdamaian dan keadilan, bekerja bersama sebagai wanita dan pria, setia kepada Yesus Kristus tanpa rasa takut, mewartakan Kristus, menjadi misionaris, setia kepada Injil. Saya adalah putra Santo Agustinus, seorang Agustinian. Beliau berkata, “Bersamamu saya seorang Kristen, bagimu saya seorang uskup.” Semoga kita semua berjalan bersama menuju tanah air yang telah dipersiapkan Tuhan bagi kita,” imbuh Paus Leo XIV.
Artikel ini telah tayang di infoNews. Baca selengkapnya