Mengejar Fajar ke Puncak Gunung Batur

Posted on

Muhammad Rijal tidak sabar untuk menjajal pendakian Gunung Batur di Kintamani, Bangli, Bali. Wisatawan asal Surabaya itu rela mengejar fajar ke puncak gunung setinggi 1.717 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu demi bisa merasakan sensasi lautan awan.

“Ingin mencoba lihat view dari gunung di Bali dengan lautan awan,” tutur Rijal, Minggu (1/6/2025).

Matahari pagi tampak malu-malu menyambut para pendaki yang telah mencapai puncak Gunung Batur sekitar pukul 06.26 Wita. Para pendaki, termasuk wisatawan asing, hanya dapat menikmati momen sunrise sebentar karena kabut turun.

Saat berada di puncak Batur, para pendaki juga dapat melihat Gunung Agung dan Abang berjejer. Bahkan, jika beruntung, Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), dapat terlihat dari puncak Batur.

Ini merupakan pengalaman pertama Rijal mendaki gunung di Bali. Sebelumnya, dia sudah mendaki beberapa gunung di Pulau Jawa, seperti Merbabu, Lawu, dan Prau.

“Dapat kabut di puncak, tapi nggak masalah. Sudah dapat menikmati sunrise sebentar,” ungkapnya.

Gunung Batur menjadi salah satu spot menyaksikan matahari terbit yang digemari wisatawan domestik maupun mancanegara di Bali. Keberadaan gunung berapi ini semakin populer dengan berdirinya deretan coffee shop di sepanjang Jalan Penelokan, Kintamani.

Sejumlah coffee shop di sepanjang jalan itu juga kerap buka sejak pagi buta. Mereka memfasilitasi para pengunjung yang hendak menyaksikan matahari terbit berlatar Gunung Batur yang megah sembari menyeruput kopi.

Jika ingin menikmati sunrise di puncak Gunung Batur, Anda bisa memulai pendakian sekitar pukul 04.00 Wita. Jalur termudah menuju puncak Batur adalah via Pura Pasar Agung. Waktu tempuh normalnya hanya sekitar 1-2 jam untuk mencapai puncak.

Jalur pendakian Gunung Batur didominasi pasir dan bebatuan. Kaki akan terasa sedikit berat saat turun dari puncak karena harus menahan beban dan melewati jalan berpasir.

Kaya, wisatawan asal Inggris tampak semangat mendaki. Dia sempat singgah di sebuah warung di jalur pendakian.

Let’s go guys, see you again,” ujarnya kepada pendaki lain sembari bergegas melanjutkan perjalanan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *