Menekraf Riefky Sebut Bali Jadi Prioritas Pengembangan Ekonomi Kreatif

Posted on

Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Teuku Riefky Harsya mengungkapkan Bali menjadi satu dari 15 provinsi yang diharapkan dapat menjadi pusat ekonomi kreatif berkelanjutan. Ia menyebut hal itu sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2025-2029.

“Presiden Prabowo telah menetapkan 15 Provinsi prioritas pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Provinsi Bali adalah salah satunya,” ujar Riefky dalam sambutannya secara virtual saat pembukaan Bali Jagadhita VI 2025 di Denpasar, Senin (2/6/2025).

Riefky mengatakan ekosistem ekonomi kreatif berkaitan dengan investasi yang berkelanjutan. Ia mengingatkan tren investasi saat ini tidak hanya untuk mengejar keuntungan, melainkan juga mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan.

“Bali dengan segala potensinya memiliki peluang besar untuk menarik investasi yang berkualitas,” imbuh Riefky.

Riefky berharap produk ekonomi kreatif dari Pulau Dewata dapat berdaya saing global tanpa meninggalkan kearifan lokal yang dimiliki. Menurut dia, Bali bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga destinasi investasi dan pusat inovasi kreatif Indonesia.

“Kemajuan industri kreatif merupakan salah satu penggerak utama ekonomi. Di Bali, sektor perdagangan berperan strategis dalam menopang perekonomian daerah, terutama karena keterkaitannya dengan sektor industri kreatif,” jelasnya.

Bali Jagadhita merupakan kegiatan tahunan sejak 2020 yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Bali bersinergi dengan Bank Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sektor perdagangan, investasi, dan pariwisata.

Gubernur Bali Wayan Koster menuturkan ketiga pilar tersebut perlu dikembangkan untuk mewujudkan ekonomi hijau atau green economy yang selaras dengan visi pembangunan Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Ia mengeklaim Pemprov Bali terus berupaya untuk menjaga budaya dan kelestarian alam Bali.

“Melalui forum ini, kita semua sedang memperkuat pondasi bagi masa depan Bali. Resilience terhadap tantangan global, inklusif dalam pelibatan masyarakat, serta berkarakter dengan mendukung tinggi nilai-nilai budaya dan kelestarian lingkungan,” ujar Koster dalam sambutannya.

Dalam kesempatan tersebut, Koster juga membeberkan perekonomian Bali tumbuh 5,52% secara year on year pada triwulan I 2025. Ia menyebut angka ini melampaui rata-rata nasional.

“Di saat yang sama, inflasi di Bali sampai April 2025 tercatat 2,3%. Terjaga dengan sangat baik dalam kisaran target inflasi nasional, 3±1% dan ini mencerminkan bahwa kestabilan ekonomi dan efektivitas pengendalian ada,” imbuh politikus PDIP itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *