Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), dikenal dengan kuliner pedasnya. Salah satu makanan pedas yang namanya sudah mentereng adalah nasi Kotaraja. Rasa pedas yang pas serta baluran kuah rawon dan potongan daging rarit goreng menjadikan nasi Kotaraja menggugah selera.
Penamaan nasi Kotaraja diambil dari sebuah desa bernama serupa di Kecamatan Sikur, Lombok Timur, NTB. Nasi Kotaraja pertama kali dibuat oleh Baloq Nurmah. Resep makanan itu telah diwariskan turun-temurun, baik anak, cucu, bahkan cicitnya. Resep turun temurun itu salah satunya kini dipegang oleh Lalu Ishak (41), generasi keempat dari Baloq Nurmah.
“Nasi Kotaraja ini pertama kali dibuat oleh Baloq Nurmah, tetapi saya sendiri kurang tahu tahun berapa dibuat karena saya sendiri belum lahir waktu itu. Resep ini saja saya dapatkan dari ibu saya,” kata Ishak, salah satu cicit dari Baloq Nurmah, saat ditemui infoBali di rumah makan miliknya di Desa Kotaraja, Minggu (24/8/2025).
Ishak sudah mulai belajar menyajikan nasi Kotaraja sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD). Meski sebagai anak laki-laki, Ishak tidak malu untuk bekerja di dapur warung makan milik ibunya.
“Masih SD dahulu saya sudah mulai bantu-bantu ibu saya di dapur, cuci piring hingga masak. Meskipun lelaki, saya seperti tertarik untuk memasak nasi Kotaraja ini, hobi saya,” tutur Ishak.
Tempat rumah makan nasi Kotaraja dahulunya sangat sederhana. Kini, rumah makan tersebut telah diwariskan dan dibagi menjadi beberapa bagian untuk melanjutkan bisnis keluarga. Usahanya sama, yaitu menjual nasi Kotaraja yang telah diwariskan leluhur.
“Keluarga semua yang jualan nasi Kotaraja di sini, tidak ada orang lain, kami semua keluarga. Nama rumah makan kami beda-beda, tetapi menjual nasi yang sama, yaitu nasi Kotaraja,” ucap Ishak.
Ishak sendiri memiliki Rumah Makan RK. Rumah makan miliknya berada di perempatan Desa Kotaraja. infoers cukup membayar Rp 12 ribu untuk bisa mencicipi rasa pedas dari nasi Kotaraja di warung milik Ishak.
Nasi Kotaraja yang asli, tutur Ishak, hanya ada di Desa Kotaraja dan beberapa tempat di Lombok Timur, yakni di Paok Motong dan Pancor. Nasi Kotaraja di sana masih sepupu dari Ishak. “Kabarnya di Kota Mataram juga (ada), tetapi kalau itu saya tidak tahu, namanya juga cari rezeki ya nggak apa-apalah,” ujarnya.
Nasi Kotaraja disajikan dengan nasi putih, baluran daging rawon, serta potongan daging sapi goreng yang dalam bahasa lokal disebut rarit. Tak lupa, ada sambal beberuk yang dipadukan dengan taburan beras kedelai, menjadikan makanan ini memiliki cita rasa yang autentik. “Ini tampilanya sejak dahulu, tidak ada kami tambah sayur,” beber Ishak.
Ishak mengaku pernah mencoba menambahkan kuah sayur pada nasi Kotaraja. Namun, hal itu justru tidak cocok, baik dari rasa maupun penyajian. Sehingga, sampai sekarang, Ishak memilih mempertahankan penyajian seperti pertama kali nasi Kotaraja disajikan.
Bagi orang pecinta pedas dan pernah mencicipi nasi Kotaraja, klaim Ishak, pasti akan kembali. Sebab, rasa pedas dari rawon dan sambal selalu membuat ketagihan.
“Memang nasi Kotaraja ini dikenal dengan rasa pedasnya, tetapi saya sesuaikan juga dengan permintaan pelanggan untuk level kepedasannya,” tutur Ishak.
Sajian Nasi Kotaraja
Nasi Kotaraja disajikan dengan nasi putih, baluran daging rawon, serta potongan daging sapi goreng yang dalam bahasa lokal disebut rarit. Tak lupa, ada sambal beberuk yang dipadukan dengan taburan beras kedelai, menjadikan makanan ini memiliki cita rasa yang autentik. “Ini tampilanya sejak dahulu, tidak ada kami tambah sayur,” beber Ishak.
Ishak mengaku pernah mencoba menambahkan kuah sayur pada nasi Kotaraja. Namun, hal itu justru tidak cocok, baik dari rasa maupun penyajian. Sehingga, sampai sekarang, Ishak memilih mempertahankan penyajian seperti pertama kali nasi Kotaraja disajikan.
Bagi orang pecinta pedas dan pernah mencicipi nasi Kotaraja, klaim Ishak, pasti akan kembali. Sebab, rasa pedas dari rawon dan sambal selalu membuat ketagihan.
“Memang nasi Kotaraja ini dikenal dengan rasa pedasnya, tetapi saya sesuaikan juga dengan permintaan pelanggan untuk level kepedasannya,” tutur Ishak.