Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah mengautopsi jenazah warga negara (WN) Australia, Zivan Radmanovic (32), Kamis (19/6/2025). Zivan merupakan korban tewas dalam insiden penembakan di Villa Casa Santisya, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali.
“Autopsi dilakukan tadi mulai jam 9 pagi. Keluarga (Zivan Radmanovic) sudah datang dua hari yang lalu (untuk persetujuan autopsi),” ucap Manager Hukum dan Humas RSUP Prof Ngoerah, Dewa Ketut Kresna, saat dihubungi infoBali.
Autopsi jenazah Zivan dilakukan Dokter Spesialis Forensik RSUP Prof Ngoerah, Dudut Rustyadi. Hasil autopsi rencananya dirilis Jumat (20/6/2025). “Besok (hari ini) rencana rilisnya,” kata Dewa.
RSUP Prof Ngoerah menerima jenazah Zivan pada Sabtu (14/6/2025) sekitar pukul 05.50 Wita. Setelah itu, tim medis melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah sekitar 06.42 Wita.
Hasil pemeriksaan luar, dokter menemukan luka terbuka, luka lecet, dan luka memar pada jasad Zivan. Tim forensik menemukan luka terbuka berbentuk bulat yang diduga akibat tembakan peluru pada bagian dada kiri, perut, punggung tangan, dan bokong jenazah.
Tim forensik juga menemukan luka terbuka yang diduga akibat kekerasan atau benda tumpul pada wajah, dagu, bahu kiri, punggung tangan, paha, dan kaki. Selain itu, ada pula beberapa luka lecet dan memar yang tersebar di wajah, badan, dan tangan.
Selain Zivan, satu lagi korban penembakan di vila Desa Munggu adalah Sanar Ghanim (35) yang mengalami luka serius. Polisi memastikan Ghanim dan Zivan ditembak menggunakan pistol.
“Ya, peluru dari jenis pistol kaliber 9 milimeter (mm),” ungkap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali, Kombes Ariasandy, kepada infoBali, Kamis (19/6/2025).
Meski begitu, Ariasandy mengatakan pistol yang dipakai menembak dua pria asal Australia di vila Desa Munggu itu belum ditemukan. Sejauh ini, polisi baru mengamankan proyektil peluru dan selongsongnya sebagai barang bukti.
“Kami sudah upayakan. Tetapi, barang bukti senjatanya belum kami temukan,” kata Ariasandy.
Ariasandy menuturkan beberapa barang bukti yang telah diamankan terdiri dari 19 selongsong peluru, dua proyektil peluru yang masih utuh, dan 50 butir lebih pecahan proyektil peluru. Semua bagian peluru itu ditemukan di tiga titik di vila tersebut.
Ia menegaskan polisi masih terus berupaya mencari pistol yang digunakan pelaku penembakan itu. Sebelumnya, polisi telah mengantongi hasil forensik, uji balistik, dan bukti rekaman CCTV di vila tersebut.
Polda Bali membeberkan kronologi penangkapan tiga penembak Ghanim dan Zivan di Villa Casa Satisya. Ketiga penembak adalah Tupou Pasa Midolmore, Coskun Mevlut, dan Jenson Darcy Francesco.
Midolmore, Coskun Mevlut, dan Jenson langsung dilacak polisi beberapa jam seusai melancarkan aksinya di Villa Casa Satisya, Sabtu (14/6/2025). Midolmore dan Coskun Mevlut ternyata sudah kabur ke Kamboja. Sementara Jenson masih di Indonesia.
“Tiga-tiganya sudah keluar Bali. Yang satunya (Jenson) baru mau keluar Indonesia, sudah ketangkap. Yang dua sudah di luar negeri,” kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Ariasandy, saat ditemui infoBali di kantornya, Kamis (19/6/2025).
Ariasandy mengatakan proses penyelidikan langsung dilakukan saat polisi tiba di vila itu. Sejumlah saksi dimintai keterangan dan barang bukti berupa belasan selongsong peluru dan puluhan proyektilnya dikumpulkan.
Ada juga rekaman closed-circuit television (CCTV) yang diambil dari sekitaran vila itu. Rekaman CCTV dan keterangan para saksi, termasuk para istri Ghanim dan Radmanovic, dicocokkan. Tak lama, hasil penyelidikan mengarah ke Jenson, Midolmore, dan Coskun Mevlut.
“Kecepatan tim kami memeriksa barang bukti yang ada sehingga bisa mengarah ketiga orang itu. Kalau tim kami nggak cepat menganalisis itu, mungkin orang-orang itu sudah susah kami temukan,” terang Ariasandy.
Fakta yang didapat saat ini, tutur Ariasandy, vila di Desa Munggu itu didatangi Midolmore dan Coskun Mevlut saja kala penembakan terjadi. Vila tempat tinggal Ghanim dan Radmanovic itu dibobol dua pria Australia tersebut dengan memakai masker, jaket, dan helm untuk menutupi identitas.
Namun, identitas mereka terlacak polisi dari rekaman CCTV yang didapat dan keterangan para saksi. Suara yang terekam CCTV dan keterangan para saksi tentang logat bicara, jadi acuan polisi untuk memburu Midolmore dan komplotannya.
“Dari suara, ngomongnya pakai bahasa Inggris. (Nomor pelat di kendaraan) tidak terlacak. Selebihnya, teknis penyidikan itu,” ungkap mantan Kabid Humas Polda NTT itu.
Berbekal petunjuk itu, seantero wilayah Bali mulai diobok-obok polisi. Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim), juga sempat dijelajahi polisi untuk melacak keberadaan Midolmore dan dua komplotannya.
“Dari bukti-bukti itu, mereka kami kejar. Kami koordinasi dengan imigrasi, reskrim, dan interpol,” tutur Ariasandy.
Diberitakan sebelumnya, pelaku penembakan terhadap dua WNA laki-laki asal Australia bernama Zivan Radmanovic (32) dan Sanar Ghanim (34) di vila Casa Satisya Jalan Pantai Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali, Sabtu (14/6/2025).
Kini, Jenson dan dua komplotannya sudah ditahan di Mapolres Badung dan ditetapkan tersangka. Mereka dijerat dengan Pasal 340 KUHP, Pasal 338 KUHP, Pasal 351 ayat 3 KUHP hingga Undang-Undang Darurat tentang kepemilikan senjata api dan senjata tajam.