Mataram Siapkan Angkutan Gratis Antar Jemput Siswa SMP, Ini Tujuannya

Posted on

Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyediakan layanan antar jemput gratis bagi ratusan siswa sekolah menengah pertama (SMP) hingga akhir tahun. Program ini bertujuan mengurangi kemacetan dan meningkatkan keselamatan pelajar.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram Zulkarwin mengatakan, pihaknya mengoperasikan 10 bemo kuning untuk melayani para siswa. Setiap bemo mampu mengangkut 12 pelajar.

“Ada 10 unit bemo kuning yang kami libatkan, kalau besok semakin ramai (pelajar yang memanfaatkan layanan ini) kami akan tambah unit lagi. Satu bemo kuning itu bisa mengangkut 12 anak,” kata Zulkarwin saat diwawancarai infoBali di Mataram, Kamis (7/8/2025).

Menurut Zulkarwin, dari beberapa sekolah yang dilayani, SMPN 7 Mataram menjadi sekolah dengan jumlah pemanfaat terbanyak.

“Berdasarkan pemantauan kami, di SMP 7 Mataram (yang paling tinggi peminatnya). Bemo di sana selalu full sama anak-anak. Kalau bagus terus, kami berencana akan menduplikasi layanan antar jemput anak sekolah ini di beberapa sekolah lainnya,” ujarnya.

Anggaran Rp 75 Juta Sampai Akhir Tahun

Pemkot Mataram mengalokasikan anggaran sekitar Rp 75 juta untuk menjalankan program ini hingga akhir tahun. Biaya tersebut digunakan sebagai upah jasa bagi para pengemudi.

“Satu bemo itu kami bayar jasanya Rp 1,5 juta per bulan, kalau dikali 10 bemo, jadi Rp 15 juta (per bulan untuk 10 unit). Kita anggarkan sampai akhir tahun,” jelas Zulkarwin.

Selain memberikan layanan gratis bagi pelajar, program ini juga memberi manfaat ekonomi bagi para sopir bemo kuning yang dilibatkan dalam layanan ini.

“Mereka senang sekali, karena ini jadi tambahan (penghasilan bagi mereka di tengah sepinya jasa transportasi umum). Para supir ini nggak seharian nunggu siswa buat dijemput, jadi polanya mereka hanya jemput, setelah itu kita yang bayar jasanya,” ucapnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram menyebut program ini tidak hanya meringankan beban siswa, tetapi juga berdampak langsung terhadap penurunan angka kecelakaan lalu lintas.

“Layanan antar jemput anak sekolah ini jadi salah satu program tepat bagi pelajar kita di Mataram, apalagi untuk mengurai kemacetan. Program ini bisa membantu para siswa, terutama untuk anak-anak yang tidak mampu. Tentunya, kami pasti suport,” katanya.

Sebelumnya, Dishub Mataram juga telah mengusulkan pengadaan satu unit bus sekolah tambahan. Dana pengadaan berasal dari APBD Mataram tahun ini senilai Rp 700 juta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *