Luana Nadejda Jaime, mantan ratu kecantikan Brasil yang pernah menyandang gelar Miss Goias, kini menjadi buronan internasional. Ia diduga melakukan praktik ilegal pembesaran penis yang menyebabkan sejumlah pasien mengalami kerusakan permanen.
Kasus ini mencuat setelah seorang pria melaporkan bahwa dirinya mengalami impotensi permanen seusai menjalani prosedur pembesaran penis di klinik milik Luana yang berlokasi di Aparecida de Goiania, negara bagian Goias, Brasil.
Menurut keterangan polisi, pria tersebut awalnya mengira akan mendapatkan suntikan dermal filler untuk memperbesar alat vitalnya. Namun setelah prosedur dilakukan, ia kehilangan kemampuan ereksi secara total.
“Pasien ini melaporkan bahwa ia tidak dapat lagi mendapatkan ereksi setelah menjalani prosedur di klinik tersebut,” jelas pihak kepolisian dalam pernyataan resmi, seperti dikutip dari Wolipop, Selasa (22/4/2025).
Tidak hanya satu korban, polisi mencatat ada empat pria lain yang mengalami luka serius usai menjalani prosedur serupa. Beberapa di antaranya bahkan harus mendapat penanganan darurat di rumah sakit karena komplikasi berat.
Hasil penyelidikan mengungkap bahwa Luana memalsukan identitas sebagai perawat untuk meyakinkan para pasien. Ia menjalankan berbagai prosedur estetika invasif tanpa memiliki lisensi medis resmi.
“Dia memperkenalkan diri sebagai perawat dan melakukan prosedur estetika invasif di klinik, padahal tidak memiliki kualifikasi medis,” ujar Kepala Kepolisian Kota, Deborah Melo.
Begitu mengetahui dirinya akan ditangkap, Luana melarikan diri ke luar negeri. Polisi menduga ia kini berada di Eropa, namun lokasi pastinya masih belum diketahui. Surat perintah penangkapan telah diajukan ke Interpol.
Dalam penggerebekan di Lunar Clinic pada 20 Maret lalu, polisi menangkap rekan sekaligus pasangan Luana, Maria Silvania Ribeiro da Silva. Seperti Luana, Maria juga terbukti mengaku sebagai perawat tanpa izin resmi.
“Baik Luana maupun Maria tidak pernah terdaftar sebagai tenaga keperawatan profesional ataupun memiliki sertifikasi dalam bidang estetika,” tegas kepolisian Goias.