Mangku Pastika Minta Kajian Amdal Bandara Bali Utara Dilakukan Serius

Posted on

Mantan Gubernur Bali Made Mangku Pastika kembali menyatakan dukungannya terhadap rencana pembangunan Bandara Bali Utara. Meski begitu, ia meminta kajian analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) terkait proyek bandara baru itu dilakukan secara serius.

Hal itu disampaikan Mangku Pastika dalam acara penandatanganan nota kesepahaman antara PT BIBU Panji Sakti dengan Yayasan Mandara Sejati di Buleleng, Minggu (24/8/2025). Mangku Pastika merupakan pendiri sekaligus pembina yayasan tersebut.

“Nelayan, lingkungan, hingga tempat suci harus diperhatikan. Masyarakat Bali jangan sampai hanya jadi penonton,” ujar Pastika.

Pastika juga menyoroti pentingnya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) sejak dini. Ia berharap tenaga kerja lokal dapat terlibat langsung di sektor penerbangan saat Bandara Bali Utara mulai beroperasi.

“Saya akan bentuk tim untuk memastikan SDM kita siap,” imbuh pria yang juga mantan Kapolda Bali itu.

Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adyatmoko Hariwibowo, mengeklaim pembangunan Bandara Bali Utara akan segera terealisasi. Ia menyebut proyek ini telah memiliki payung hukum yang kuat melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025.

“Ini harus diwujudkan karena sudah menjadi kebijakan dari Presiden,” ujar Erwanto

Ia menjelaskan persiapan pembangunan bandara di Buleleng sudah dimulai sejak 10 tahun lalu saat Mangku Pastika masih menjabat Gubernur Bali. Menurutnya, investor asing juga tetap konsisten mendukung proyek tersebut.

Erwanto menyebut pembangunan Bandara Bali Utara dilakukan melalui skema superholding yang menaungi lima holding dan 14 anak perusahaan. PT BIBU, dia berujar, menargetkan bisa menciptakan lebih dari 200 ribu lapangan kerja jika bandara baru itu beroperasi.

“Kami tidak ingin isu masyarakat Bali hanya jadi penonton itu benar. Kami akan batasi tenaga kerja asing, maksimal 500 orang saja, meskipun ada kerja sama dengan perusahaan luar negeri lainnya,” imbuh Erwanto.

Ia juga menanggapi munculnya kekhawatiran publik terkait dampak pembangunan bandara itu terhadap budaya Bali. Erwanto mengeklaim rencana pembangunan bandara di Buleleng sudah atas restu dari panglingsir atau tokoh adat.

“Kegiatan hari ini untuk memperkuat pernyataan bahwa kami siap lahir batin. Bukan hanya finansial, tapi juga tenaga kerja,” imbuh Erwanto.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *