Mang Badenga Nyaris Batal Naik KMP Tunu Pratama Jaya Sebelum Tragedi Maut

Posted on

I Komang Surata (56), sopir truk asal Lingkungan Menega, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, menjadi salah satu korban yang belum ditemukan dalam tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Jumat (3/7/2025) sekitar pukul 00.30 Wita. Mang Badenga, sapaan korban, meninggalkan cerita memilukan di balik musibah tersebut.

Mang Badenga nyaris batal menumpang KMP Tunu Jaya Pratama. Namun, takdir berkata lain.

Mang Badenga, saat itu membawa truk engkel bermuatan semen seberat 24 ton, awalnya tidak diizinkan masuk ke KMP Tunu Pratama Jaya karena kapal sudah penuh dan terindikasi kelebihan muatan.

Namun, menurut penuturan adiknya, Mangku I Gede Sumerta (50), salah satu anak buah kapal (ABK) justru meminta sebuah truk tronton untuk keluar dan digantikan oleh truk yang dibawa Mang Badenga.

“Awalnya kakak saya mau dinaikkan ke kapal yang belakangan. Ada temannya bawa tronton bermuatan semen juga yang duluan naik (KMP Tunu Pratama Jaya), tapi dikeluarkan lagi karena beban berat dan kapal miring. Lalu disuruhlah kakak saya naik,” ungkap Sumerta saat ditemui infoBali di kediamannya di Kelurahan Dauhwaru, Jembrana, Jumat (4/7/2025).

Keluarga pertama kali mengetahui Mang Badenga berada di kapal tenggelam setelah dikabari oleh teman dari putra sulungnya, Putu Eka Julio Permana (30). Eka sendiri juga seorang sopir truk dan bekerja di perusahaan yang sama dengan ayahnya. Eka ditelepon oleh teman sesama sopir truk yang mendapat kabar dari sopir truk tronton yang sempat dikeluarkan dari kapal nahas itu.

“Hari itu Eka juga bawa semen, tapi sudah duluan berangkat dan sudah berada di wilayah Jembrana. Bahkan Eka sempat di ditelepon oleh bapaknya, mengabarkan kalau baru naik kapal. Sampai perbatasan (Jembrana-Tabanan), Eka ini ditelepon oleh temannya, bahwa bapaknya ikut di kapal yang tenggelam, terus dikabarkan ke keluarga,” papar Sumerta.

Diduga, saat kejadian kapal tenggelam, Mang Badenga sedang tidur di dalam truknya. Kebiasaan ini umum dilakukan sopir lantaran lelah, tidak tersedianya ruang istirahat khusus di kapal, dan posisi mobil yang terlalu rapat di dalam kapal sehingga sulit membuka pintu.

“Kalau naik kan banyak penumpang lain, ribut sudah pasti. Kami sopir itu perlu istirahat jadi yang paling cepat tidur di dalam mobil,” ujar Sumerta.

Begitu menerima kabar pada Kamis dini hari, Sumerta langsung bergegas mencari informasi dan menuju ke Pelabuhan Gilimanuk. Dia sempat menunggu di Gilimanuk bersama istri kakaknya dan salah satu kakak perempuannya. Setelah menunggu belasan jam tanpa kabar baik mengenai keberadaan kakaknya, mereka memutuskan pulang dari Gilimanuk pada Kamis sore sekitar pukul 16.00 Wita.

“Jangankan sempat tidur, makan pun tidak karena dipikirkan pas itu hanya ingin kakak bisa segera ditemukan. Saya bahkan bolak-balik ke Pelabuhan Ketapang juga memastikan informasi keberadaan kakak saya. Tapi karena tetap tidak ada kabar baik, akhirnya kami pulang sekitar pukul 16.00 Wita,” kata Sumerta.

Selain menunggu kabar dari tim SAR gabungan, Sumerta menyatakan keluarga juga terus melakukan upaya pencarian mandiri. Upaya ini juga dibantu oleh para pemuda di lingkungannya yang merupakan teman-teman dari kedua putra Surata, yakni Putu Eka Julio Permana (30) dan Kadek Oka Juni Persada (28).

Oka Juni Persada, yang bekerja di sebuah studio tato di Badung, bahkan sengaja pulang dan sempat ikut ke Gilimanuk setelah mendengar kabar buruk menimpa ayahnya.

“Sekarang keluarga bersama teruna-teruni (muda-mudi) di sini juga sedang melakukan pencarian di seputaran pesisir Gilimanuk,” kata Mangku Sumerta.

Seperti diberitakan sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam dalam pelayaran dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali.

Kapal nahas tersebut tenggelam di Selat Bali pada Kamis (3/7/2025) dini hari. KMP Tunu Pratama Jaya dalam manifestnya tercatat mengangkut 53 penumpang dan 12 kru. Kapal ini juga membawa 22 kendaraan, termasuk 14 truk tronton.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *