Bupati Gianyar I Made Mahayastra meninjau langsung penyelenggaraan Asia Pacific Bonsai and Suiseki Convention (Aspac) yang digelar di Alun-alun Kota Gianyar dan Balai Budaya Gianyar, Kamis (17/7).
Acara internasional ini menghadirkan ratusan koleksi bonsai dan suiseki dari berbagai daerah, termasuk koleksi pribadi Mahayastra yang turut dipamerkan.
Selama kunjungan, Mahayastra tampak berbincang dengan para juri internasional yang tengah menilai lebih dari 500 pohon bonsai dari berbagai kategori. Ia menyebut penyelenggaraan Aspac di Gianyar sebagai pencapaian besar komunitas bonsai di Bali.
“Merupakan sejarah, kita bisa mengadakan Aspac di Kabupaten Gianyar dengan perjuangan yang luar biasa. Sampai saya sendiri ikut melobi dan meyakinkan panitia di Filipina, akhirnya kita dipercaya,” ujar Bupati Mahayastra dalam keterangannya Kamis (17/7/2025).
Ia berharap Aspac 2025 tidak hanya menjadi ajang pamer, tetapi juga tonggak kemajuan dunia perbonsaian nasional, dengan karya-karya terbaik yang kelak memiliki nilai sejarah.
Berbeda dari pameran bonsai tahunan yang bersifat terbuka, Mahayastra menjelaskan bahwa Aspac menerapkan sistem seleksi ketat melalui kurator. “Di sini tidak ada kelas lomba. Semua pohon harus lolos kurasi sebelum dipamerkan,” jelasnya.
Selain bonsai, Aspac juga menampilkan suiseki (seni menata batu alam dari sungai dan gunung). Tak hanya itu, 14 pelatih bonsai dari luar negeri turut meramaikan acara, termasuk Nakajima dari Jepang yang dikenal sebagai trainer terbaik di dunia.
Bupati Mahayastra juga mengunjungi bursa bonsai yang digelar di sekitar Alun-alun dan Balai Budaya Gianyar. Ia bahkan membeli beberapa bahan bonsai untuk menambah koleksi pribadinya.
