Mahasiswa Universitas Udayana (Unud), Bali, Sergio Lucasandro Ksatria Dwi Putra, disebutkan telah mengakui melakukan pelecehan digital berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kepada para korban. Diperkirakan ada 200 korban pelecehan berbasis AI dari mahasiswa Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unud itu.
Salah satu korban berinisial KB menuturkan perwakilan korban sempat melakukan pertemuan dengan Sergio sebelum kasus ditangani secara resmi oleh kampus. Pertemuan berlangsung di salah satu kafe di Denpasar, Jumat (14/3/2025) sekitar pukul 20.30 Wita.
“Dalam pertemuan itu, pelaku menandatangani surat pernyataan di atas meterai yang berisi pengakuan dan bentuk pertanggungjawaban. Ia juga membuat video permintaan maaf kepada para korban,” jelas KB saat dihubungi infoBali, Kamis (24/4/2025).
Meski telah ada pengakuan dan iktikad dari pelaku, sanksi resmi dari pihak kampus belum juga dijatuhkan. Dekanat FEB Unud telah menggelar sidang etik pada 18 Maret 2025. Kasus kemudian diajukan tingkat universitas pada 21 Maret 2025 untuk diproses lebih lanjut.
Namun, hingga kini, belum ada kejelasan mengenai keputusan akhir. “Untuk sanksinya sendiri belum ada, namun masalah ini masih ditindaklanjuti oleh kampus,” terang KB.
Dalam sidang kode etik yang digelar FEB Unud pada 18 Maret, Sergio mengakui jumlah korban lebih banyak daripada yang melapor ke Ruang Aspirasi Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FEB Unud. Ia menyebut jumlahnya melebihi 35 orang. Namun, menurut KB, korban yang sebenarnya bisa mencapai sekitar 200 orang.
“Untuk datanya kami perkirakan saja, dari teman-temannya SMA di jakarta, jadi ini juga bukan kasus yang pertama kali,” ungkap KB.
Diberitakan sebelumnya, mahasiswa Unud, Bali, Sergio Lucasandro Ksatria Dwi Putra, diduga melakukan pelecehan seksual secara digital memakai kecerdasan buatan atau AI. Sergio menyunting foto-foto teman kuliahnya menjadi konten tak senonoh menggunakan build-operate-transfer (BOT) berbasis AI di Telegram.
Sergio merupakan mahasiswa semester 6 Program Studi (Prodi) Akuntansi FEB Unud. Jumlah korban pelecehan seksual berbasis AI dari Sergio diperkirakan mencapai 200 orang.
Salah satu korban pelecehan seksual berinisial KB mengungkapkan Sergio sudah melancarkan aksinya sejak sekolah menengah atas (SMA). Walhasil, korban bukan hanya di lingkungan kampus, tetapi juga dari lingkungan SMA Sergio di Jakarta.