Jalan Denpasar-Gilimanuk, Kapal, Kabupaten Badung, Bali, macet malam ini, Kamis (5/6/2025). Sejumlah kendaraan, yang didominasi kendaraan roda empat dan truk terjebak macet sejak pukul 20.00 Wita.
Pantauan di lokasi, kemacetan sepanjang sekitar 2 kilometer (km) itu dipicu padatnya kendaraan yang keluar masuk di sejumlah simpang kecil di jalur tersebut. Masalah itu sudah terjadi berulang kali.
Salah satu di antaranya adalah Simpang Cepaka, di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi. Kemacetan terjadi lantaran banyaknya kendaraan memilih melintas di jalur itu karena sebagai alternatif menuju arah Ubud, Gianyar, dan sekitarnya.
Kepadatan juga terjadi di simpang Banjar Celuk, di Kelurahan Kapal, sekitar 500 meter sebelah barat dari simpang Cepaka. Situasi lalu lintas (lalin) di simpang itu padat karena limpahan kendaraan dari arah Canggu, Kuta, dan sekitarnya yang memilih menghindari ruas Jalan Raya Dalung yang juga kerap macet.
Selain itu, volume kendaraan semakin hari semakin padat. Walhasil, banyak kendaraan yang memilih mengambil jalur alternatif. Namun, imbasnya, cara pintas itu mengakibatkan volume kendaraan di sejumlah ruas jalan yang sudah sempit, kian menjadi padat lalin.
“Simpang-simpang ini yang perlu diatur rekayasa lalu lintasnya. Apakah ada larangan masuk atau satu arah atau gimana. Soalnya keluar masuk kendaraan itu yang bikin macet,” ujar warga setempat, Gde Arya di lokasi.
Keberadaan traffic light di simpang itu, menurutnya, juga diperlukan untuk memudahkan mengatur kendaraan keluar masuk di simpang tersebut. Sebab, masalah selama ini, mobilisasi kendaraan dari arah Denpasar sedikit terhambat akibat kendaraan yang berebut masuk ataupun keluar dari simpang-simpang itu.
Kemacetan juga terpantau di simpang Lukluk dengan Pusat Pemerintahan (Puspem) Kabupaten Badung. Beruntung, simpang Beringkit dan Taman Rama Sinta yang menghubungkan Denpasar-Singaraja masih ramai lancar.
Sekadar diketahui, jalur Denpasar-Gilimanuk kerap macet mulai petang sampai malam, saat jam pulang kerja. Adapun, pemicu di antaranya banyaknya kendaraan keluar masuk di jalur alternatif atau simpang kecil, dan minimnya traffic light sehingga tak ayal kendaraan berebut jalur sehingga membuat situasi lalin semakin kacau.
Bubaran dari tempat wisata juga jadi salah satu penyumbang kemacetan walaupun bersifat insidental. Polisi pun melakukan pengaturan lalu lintas secara manual di sejumlah simpang rawan macet.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Pengamanan difokuskan di simpang-simpang yang menjadi titik kemacetan. Petugas disiagakan untuk mencegah kendaraan menumpuk akibat pengemudi berebut jalur,” kata Kasatlantas Polres Badung AKP I Wayan Sugianta.