Akses jalan menuju pemukiman warga di Banjar Wanakeling, Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Badung, Bali, tertutup material longsor. Sejumlah siswa yang biasanya menggunakan akses jalan itu pun terpaksa izin bersekolah lantaran tak bisa melintas.
Menurut keterangan warga, longsor terjadi sekitar pukul 16.00 Wita pada Rabu (6/11/2025). Namun, penanganan material longsor masih belum dilakukan hingga Kamis (6/11/2025) sore.
“Ada sekitar 15-20 kepala keluarga di sana. Jadi kami jalan kaki kalau mau ke rumah atau mau keluar. Memang nggak bisa dilewati, (harus) naik ke atas (timbunan longsor),” tutur Wayan Madya, seorang warga di lokasi, Kamis.
Pantauan infoBali pada Kamis sore, sejumlah warga berjalan kaki untuk menuju pusat desa. Sebagian warga bahkan nekat menerobos tumpukan material longsor. Namun, kondisi jalan yang becek membuat motor tetap sulit melintas.
Madya menuturkan longsor terjadi di tiga titik. Meskipun upaya penanganan awal telah dilakukan, dia berujar, titik longsor yang menutupi badan jalan hingga saat ini belum tertangani. Ruas jalan itu tak bisa dilalui karena material longsor terdiri dari tanah, bebatuan, hingga pohon tumbang.
“(Siswa) terpaksa harus izin ke sekolah karena jalan benar-benar tidak bisa dilalui. Kalau sekolah terdekat, SD ada di Sulangai (pusat desa), SMP ke Kecamatan Petang,” imbuh Madya.
Dua dari tiga titik longsor telah ditangani secara swadaya oleh masyarakat sekitar. Sedangkan, satu titik longsor yang menimbun akses jalan masih menunggu penanganan lebih lanjut dari pihak terkait.
“Katanya mau dibersihkan besok. Tidak tahu apa bisa atau tidak karena jalannya sempit. Yang penting bersih dulu karena banyak penduduk, dan satu-satunya jalan kalau mau ke desa,” kata warga lainnya, Ketut Perang (61).
Ketut berharap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung segera menurunkan alat berat, seperti eskavator, untuk membersihkan material longsor di titik krusial tersebut. Hal itu agar aktivitas warga, terutama anak-anak sekolah dan pekerja, dapat kembali normal.
Kepala Pelaksana BPBD Badung, I Wayan Darma, berjanji untuk segera menangani longsoran di Desa Sulangai besok. Darma mengaku prihatin mobilisasi warga terganggu hingga anak-anak di lingkungan itu izin karena satu-satunya akses jalan ke sekolah tak bisa dilalui.
“Dinas PUPR menyampaikan sanggup, besok pagi alat berat diturunkan untuk ke lokasi,” tegas Darma.
“(Siswa) terpaksa harus izin ke sekolah karena jalan benar-benar tidak bisa dilalui. Kalau sekolah terdekat, SD ada di Sulangai (pusat desa), SMP ke Kecamatan Petang,” imbuh Madya.
Dua dari tiga titik longsor telah ditangani secara swadaya oleh masyarakat sekitar. Sedangkan, satu titik longsor yang menimbun akses jalan masih menunggu penanganan lebih lanjut dari pihak terkait.
“Katanya mau dibersihkan besok. Tidak tahu apa bisa atau tidak karena jalannya sempit. Yang penting bersih dulu karena banyak penduduk, dan satu-satunya jalan kalau mau ke desa,” kata warga lainnya, Ketut Perang (61).
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Ketut berharap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung segera menurunkan alat berat, seperti eskavator, untuk membersihkan material longsor di titik krusial tersebut. Hal itu agar aktivitas warga, terutama anak-anak sekolah dan pekerja, dapat kembali normal.
Kepala Pelaksana BPBD Badung, I Wayan Darma, berjanji untuk segera menangani longsoran di Desa Sulangai besok. Darma mengaku prihatin mobilisasi warga terganggu hingga anak-anak di lingkungan itu izin karena satu-satunya akses jalan ke sekolah tak bisa dilalui.
“Dinas PUPR menyampaikan sanggup, besok pagi alat berat diturunkan untuk ke lokasi,” tegas Darma.






