Wakil Bupati (Wabup) Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat, kini menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Padahal, Ipat sebelumnya memiliki kartu tanda anggota (KTA) Partai Golongan Karya (Golkar).
Ipat ‘melompat’ dari partai beringin ke kandang banteng bersama ayahnya, I Gede Winasa dan ibunya, Umi Khalisah. Ipat bahkan telah mengikuti Pembekalan Kepala Daerah (PKD) yang digelar PDIP sejak akhir pekan lalu di Sekolah Partai Lenteng, Jakarta.
“Benar sudah (bergabung dengan PDIP), termasuk bapak (Winasa) sama. Sebelum pelatihan sudah masuk PDIP. Tiga hari ikut PKD di Jakarta, dan kemarin hari terakhir,” kata Ipat saat dikonfirmasi infoBali, Senin (19/5/2025).
Sementara itu, istri Ipat, Inda Swari Dewi, yang sebelumnya maju sebagai bakal caleg DPRD Bali dari Partai Golkar, kini berstatus non partai. “Kalau istri non partai,” imbuh Ipat.
Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Jembrana, Ni Made Sri Sutharmi, membenarkan Ipat dan Winasa telah resmi menjadi kader partai berlambang banteng itu. Sutharmi mengungkapkan keduanya termasuk dari tiga kader baru yang bergabung dalam waktu bersamaan.
“Ada tiga yang baru, termasuk Pak Winasa, Pak Ipat, dan satu perempuan,” ujar Sutharmi yang juga menjabat Ketua DPRD Jembrana.
Sutharmi menjelaskan bergabungnya Ipat ke PDIP melalui proses pendekatan intensif oleh elite partai. Menurutnya, Ipat keluar dari Partai Golkar karena ada perbedaan arah dengan instruksi partai saat itu.
“Setelah beliau menyatakan siap bergabung, DPC PDIP Jembrana membuatkan KTA, karena syarat ikut PKD juga harus ber-KTA partai,” jelas Sutharmi.
Saat ini, jelas Sutharmi, ketiga kader baru tersebut masih berstatus sebagai anggota biasa. “Struktur kepengurusan masih berjalan, belum selesai masa jabatannya. Nantinya kalau ada pergantian tergantung rekomendasi,” ungkap Sutharmi.
Sementara Winasa mendorong para loyalisnya untuk merapat ke PDIP. Winasa sebelumnya merupakan kader PDIP dan sempat menjabat Ketua DPC PDIP Jembrana.
Winasa merupakan orang lama bagi partai besutan Megawati Soekarnoputri itu. Ia bahkan pernah menjabat Ketua DPC PDIP Jembrana sebelum akhirnya membelot ke Partai Demokrat dan Gerindra. Kini, ia kembali mendapatkan KTA PDIP dan mengikuti PKD bersama putranya.
Winasa menuturkan salah satu alasan dirinya bergabung dengan PDIP karena kesamaan ideologi. Ia menjelaskan tujuannya berpolitik adalah untuk membangun Jembrana.
“Kami berpikir berbuat baik untuk Jembrana. Kalau kami tidak melakukan sesuatu, tidak ada artinya,” ujar Winasa saat ditemui infoBali, Senin (19/5/2025).
Winasa juga membenarkan istrinya, Umi Khalisah, telah bergabung dengan PDIP. Umi Khalisah sebelumnya pernah menjadi bakal calon legislatif (bacaleg) dari Partai Gerindra dan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Jembrana Daerah Pemilihan (Dapil) Negara pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.
“Kami ingin berbuat sesuatu untuk ideologi, itu kan banyak salah satunya bergabung (PDIP). Tujuannya sama rata, sama bahagia,” ujar mantan Bupati Jembrana periode 2000-2010 itu.
“Banyak yang bisa dilakukan, ingin berbuat untuk PDIP. Pastinya mengajak loyalis (bergabung PDIP),” imbuh Winasa.
Meski kini menjadi anggota PDIP, Winasa belum berpikir untuk kembali bertarung dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) mendatang. Ia mengeklaim berpolitik bukan hanya tentang perebutan kekuasaan.
“Kami coba berikan pemahaman bahwa PDIP itu seperti apa dan berbuat untuk masyarakat,” ujar Winasa.