Pameran fesyen Lombok Sharia Festival (LSF) kembali digelar di Lombok Epicentrum Mall, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Selain menghadirkan puluhan karya desainer lokal, event tersebut juga melibatkan desainer mancanegara.
Ketua Panitia LSF 2025, Ina Pariska, menargetkan transaksi selama tiga hari pelaksanaan LSF mencapai Rp 2 miliar. LSF 2025 berlangsung pada 7-9 Juni 2025 dan menghadirkan sejumlah bintang tamu seperti Ustaz Berri El Makky hingga Hanin Dhiya.
“Target kami tahun kemarin Rp 1,7 miliar, tapi untuk tahun ini kami targetkan transaksi di LSF 2025 sekitar Rp 2 miliar. Kalau bisa sih lebih,” kata Ina saat seusai membuka LSF 2025 di Lombok Epicentrum Mall, Sabtu (7/6/2025).
Ina menuturkan LSF 2025 melibatkan lebih dari 50 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selain UMKM dari NTB, ada pula UMKM dari luar daerah seperti Bandung hingga Jakarta.
“UMKM yang terlibat cukup bervariasi, ada UMKM fesyen, kuliner, perbankan, hingga travel umrah. Kami harap kehadiran UMKM ini bisa mendongkrak omzet,” imbuh Ina.
Ina optimistis ajang LSF 2025 ini bisa berdampak positif terhadap karya desainer lokal di kancah nasional maupun mancenagara. Ajang tersebut, dia berujar, juga didukung oleh Bank Indonesia (BI).
“Nanti, BI akan menyeleksi (UMKM dan desainer) yang akan dibimbing dan akan dibawa ke nasional. Jadi, ini adalah tahap awal untuk menuju Indonesia syariah ekonomi fesyen,” tutur Ina.
Sementara itu, Deputi Bank Indonesia Andhy Wahyu Riyadno menyebut pertumbuhan ekonomi syariah global terus menunjukkan tren yang positif. Dari sisi keuangan, dia berujar, total aset syariah Indonesia termasuk saham syariah bahkan mencapai Rp 2,9 triliun.
“Di NTB, aset syariah mencapai Rp 7,3 triliun di triwulan I 2025. Ini mengalami peningkatan sebesar 8,25 persen dari triwulan IV 2024,” ujar Andhy, Sabtu.