Libur Akhir Tahun, Hotel di Karangasem Masih Sepi baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun ini belum memberikan dampak signifikan bagi sektor perhotelan dan restoran di Karangasem, Bali. Hingga saat ini, tingkat hunian hotel di wilayah tersebut masih berada di bawah 40 persen.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Karangasem I Wayan Kariasa mengatakan, angka hunian itu tercatat sejak awal Desember 2025 hingga menjelang akhir tahun. Persentase tersebut turun cukup tajam dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Sejak awal bulan Desember hingga saat ini, tingkat hunian hotel di Karangasem masih di bawah 40 persen. Mudah-mudahan saat malam pergantian tahun nanti bisa meningkat,” kata Kariasa, Jumat (26/12/2025).

Kariasa membandingkan, pada libur Nataru akhir 2024 lalu, tingkat hunian hotel di Karangasem sempat mencapai sekitar 70 hingga 80 persen. Dengan kondisi saat ini yang masih di bawah 40 persen, penurunannya mencapai sekitar 40 persen.

Meski demikian, Kariasa masih berharap ada kenaikan tingkat hunian menjelang pergantian tahun. “Tapi, saya tetap berharap di akhir tahun nanti tingkat hunian hotel di Karangasem bisa mencapai 60 persen,” ujarnya.

Menurut Kariasa, salah satu faktor utama penurunan hunian hotel pada libur Nataru tahun ini adalah menurunnya kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya dari Eropa. Saat ini, pasar Eropa disebut tengah memasuki masa low season.

Ia menjelaskan, wisatawan yang berkunjung dan menginap di Karangasem selama ini memang didominasi oleh wisatawan asal Eropa. Penurunan dari pasar tersebut cukup berpengaruh terhadap tingkat hunian hotel.

Selain itu, pemberitaan di berbagai media sosial mengenai sejumlah bencana yang terjadi di Bali belakangan ini juga diduga berdampak. Bencana seperti banjir, longsor, hingga pohon tumbang membuat sebagian wisatawan mancanegara memilih berlibur ke wilayah atau negara lain.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Kariasa menambahkan, penurunan kunjungan wisatawan mancanegara saat ini sedikit terbantu oleh meningkatnya kunjungan wisatawan domestik yang memanfaatkan libur Nataru. Jumlah wisatawan domestik yang menginap kini hampir seimbang dengan wisatawan mancanegara.

“Kalau sebelumnya selalu didominasi oleh wisatawan mancanegara, karena wisatawan domestik sangat sedikit yang menginap. Tapi sekarang fifty-fifty,” ucap Kariasa.